'Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu
'anhu-
Namanya : 'Ali bin Abi Thalib -namanya adalah 'Abdu Manaf- bin 'Abdul
Muthalib -namanya adalah Syaibah- bin Hasyim 'Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab
bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik Al-Qurasyi
Al-Hasyimi. Amirul Mukminin Abu Al-Hasan. Sepupu Nabi Shallallahu alaihi
wasallam
Ayahnya : Abu Thalib bin 'Abdul Muthalib, paman Nabi Shallallahu alaihi
wasallam.
Ibunya : Fathimah binti Asad bin Hasyim bin 'Abdu Manaf.
Julukan :
Abu Turab. Merujuk pada sebuah kisah masyhur yang diriwayatkan Imam
Bukhari, disebutkan bahwa suatu hari 'Ali sedikit cekcok dengan istrinya, yaitu
Fathimah binti Rasulullah kemudian 'Ali keluar menuju masjid dan tidur disana.
Kemudian Rasulullah menyusulnya dan melihat punggungnya penuh dengan debu, maka
Nabi membersihkan punggungnya lalu bersabda, "Duduklah wahai Abu
Turab." [HR Bukhari no. 3703]. 'Ali sangat menyenangi nama julukannya ini.
Beliau dilahirkan pada tahun 23 sebelum Hijrah dan beliau satu-satunya
manusia yang lahir didalam Ka'bah. 'Ali adalah anak-anak yang pertama kali
masuk Islam, diriwayatkan bahwa ketika ia masuk Islam umurnya 7 tahun, atau 8
tahun atau ada yang berkata 10 tahun.
Ciri-ciri fisik :
Beliau bertubuh agak pendek, berjanggut lebat, kulitnya berwarna sawo
matang, kelopak mata beliau besar, berperut besar dan berkepala botak, dada dan
kedua pundak beliau padat, berwajah tampan dan memiliki gigi yang bagus, ringan
langkahnya saat berjalan. Beliau seorang yang pemberani, tidak takut menerjang
bahaya ketika berperang, dan seorang orator ulung. [Tarikh Ath-Thabari 5/153].
Istri-istri dan anak-anak beliau :
- Fathimah binti Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Dengannya beliau dikaruniai Al-Hasan, Al-Husain, Zainab Al-Kubra dan Ummu
Kultsum Al-Kubra (yang dinikahi 'Umar) -radhiyallahu 'anhum-. 'Ali tidak
menikahi wanita lain selain Fathimah hingga beliau wafat 6 bulan setelah
wafatnya Rasulullah.
- Ummu Al-Banin binti Hizam bin Khalid bin Rabi'ah. Dari pernikahan ini
lahir Al-'Abbas, Ja'far, 'Abdullah dan 'Utsman. Mereka semua terbunuh di padang
Karbala bersama saudara mereka, Al-Husain, kecuali Al-'Abbas.
- Laila binti Mas'ud bin Khalid At-Tamimi. Dari pernikahan ini lahir
'Ubaidullah dan Abu Bakar. Menurut Al-Waqidi keduanya juga terbunuh di Karbala.
- 'Asma' binti Umais Al-Khats'amiyyah. Dari pernikahan ini lahir Yahya
dan Muhammad Al-Ashghar. Namun Al-Waqidi berkata, Yahya dan 'Aun. Muhammad
Al-Ashghar lahir dari ummul walad (budak).
- Ummu Habib binti Rabi'ah bin Bujair. Ia adalah budak yang ditawan
Khalid bin Al-Walid ketika ia menyerbu 'Ain At-Tamr. Dari pernikahan ini lahir
'Umar dan Ruqayyah.
- Ummu Sa'id binti 'Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi. Dari pernikahan ini
lahir Ummu Al-Hasan dan Ramlah Al-Kubra.
- Binti Umru' Al-Qais bin 'Adi bin 'Aus Al-Kalbiyah. Dari pernikahan ini
lahir seorang putri.
- Umamah binti Abu Al-'Ash bin Ar-Rabi' bin 'Abdul 'Uzza. Dari pernikahan
ini lahir Muhammad Al-Ausath.
- Khaulah binti Ja'far bin Qais bin Maslamah Al-Hanafiyyah. Dia ditawan
oleh Khalid bin Al-Walid pada masa khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq sewaktu
menumpas orang-orang murtad dari Bani Hanifah. Darinya 'Ali dikaruniai Muhammad
Al-Akbar atau lebih dikenal dengan Muhammad bin Al-Hanafiyyah.
- Dan sejumlah Ummul Walad lainnya, yang dari mereka lahir Ummu Hani',
Maimunah, Zainab Al-Ashghar, Ramlah Al-Ashghar, Ummu Kultsum Al-Ashghar,
Fathimah, Umamah, Khadijah, Ummu Al-Kiram, Ummu Ja'far, Ummu Salamah, Juhanah
dan Nafisah. Allahu a'lam.
Ketika wafat, beliau meninggalkan 4 orang istri dan sembilan belas budak
wanita.
Keutamaan-keutamaan 'Ali :
dari Salamah, ia berkata; 'Ali pernah tertinggal dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dalam perang Khaibar karena saat itu dia terkena penyakit
mata. Dia berkata; "Aku tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam". Kemudian 'Ali keluar menyusul dan bertemu dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Pada waktu malam hari dimana kemudian pada pagi
harinya Allah memenangkan Kaum Muslimin, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku akan memberikan bendera komando perang ini kepada
seorang laki-laki", atau "Bendera ini akan diambil besok pagi oleh
seorang laki-laki yang Allah dan Rasul-Nya mencintainya" atau sabda
beliau: "Laki-laki itu mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah akan
memberi kemenangan ini lewat tangannya". Ketika kami bersama 'Ali padahal
kami tidak menginginkan keberadaannya, mereka berkata; "Ini 'Ali".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembuhkan penyakit matanya dan
memberikan bendera itu kepadanya lalu Allah memberi kemenangan kepadanya. [HR
Bukhari no. 3426]
Telah datang seorang laki-laki kepada Ibnu 'Umar lalu bertanya kepadanya
tentang 'Utsman. Maka Ibnu 'Umar menceritakan kebaikan-kebaikan 'Utsman. Ibnu
'Umar bertanya kepada laki-laki itu; "Mungkin hal itu
menyusahkanmu?". Laki-laki itu menjawab; "Ya". Ibnu 'Umar
berkata; "Semoga Allah memperburuk keadaanmu!". Laki-laki itu
kemudian bertanya tentang 'Ali, maka Ibnu 'Umar menceritakan kebaikan-kebaikan
'Ali. Ibnu 'Umar melanjutkan; "Itulah rumahnya yang berada di tengah rumah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu 'Umar bertanya kepada laki-laki itu;
"Mungkin hal itu menyusahkanmu?". Laki-laki itu menjawab;
"Ya". Ibnu 'Umar berkata; "Semoga Allah memperburuk keadaanmu!.
Pergilah kamu dan sampaikan sesukamu atas keterangan yang aku sampaikan".
[HR Bukhari no. 3428]
dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari ayahnya, dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Kedudukanmu
di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya saja tidak ada nabi
setelahku.' [HR Muslim no. 4418]
Masa kekhalifahan 'Ali berjalan selama 5 tahun kurang 3 bulan dengan
diwarnai kekisruhan politik dan konflik-konflik internal di tubuh kaum muslimin
akibat terbunuhnya 'Utsman di tangan para pemberontak. Oleh karena itu di zaman
beliau, ekspansi dan ekspedisi ke wilayah-wilayah yang akan diperangi berkurang
karena beliau tersibukkan dengan urusan internal. Beliau ditikam oleh
'Abdurrahman bin Muljam Al-Khawarij -semoga Allah Ta'ala memburukkan wajahnya-
pada waktu subuh, 17 Ramadhan tahun 40 H dan wafat pada hari itu juga, ada yang
mengatakan wafatnya hari Ahad 19 Ramadhan. Beliau wafat pada usia 63 tahun
menurut pendapat yang terkuat dari Muhammad bin Al-Hanafiyyah, Abu Ja'far Muhammad
Al-Baqir, Abu Ishaq As-Sabi'i dan Abu Bakar bin 'Ayyasy. Semoga Allah Ta'ala
meridhai beliau atas jasa-jasa beliau terhadap Islam.
Semoga yang singkat ini dapat menambah kecintaan kita kepada para sahabat
Rasulullah terkhusus 4 manusia istimewa, Khulafa'ur Rasyidin.
Zadanallahu 'ilman wa hirsha. Allahu a'lamu bishawab.
Sumber :
- Al-Kuna wa Al-Asma' karya Al-Hafizh Abu Bisyr Ad-Daulabi
- Al-Ishabah fi Tamyiz Ash-Shahabah karya Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-Asqalani
- Tarikh Al-Kabir karya Al-Imam Muhammad bin Isma'il Al-Bukhari
- Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Al-Hafizh
Abul Fida' Ibnu Katsir Ad-Dimasyq
0 komentar:
Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih