1.
Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau
adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah SAW. Beliau lahir bersamaan
dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tahun 572 Masehi di Mekkah, ia berasal dari keturunan Bani Taim, suku
Quraisy. Nama aslinya adalah Abdullah bin
Abi Quhaafah.
Ayahnya, Abu Quhafah yang nama aslinya adalah Usman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin
Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ai bin Ghalib at Taimiy al Qurosy,
bertemu silsilah/keturunan dengan Rasulullah saw di Murrah bin Ka’b. Ibu Abu Bakar adalah Ummul Khair Salma binti Shokhr bin
Amir bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah. Gelar
As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW kepada Beliau sehingga ia lebih dikenal
dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Abu Bakar berarti “ayah si gadis”, yaitu ayah dari
Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Selain itu Abu Bakar juga merupakan laki-laki
pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam
sejarah, bahkan juga didalam Al Qur’an (Surat At-Taubah ayat ke-40).
Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita Abu
Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan
bersama beliau menjadi satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada tahun 622
Masehi.
Beliau
menjadi khalifah dalam jangka waktu 2,5 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal
23 Agustus 634 Masehi di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam
Rasullullah SAW, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.
2.
Umar Bin Khatab ra.
Umar bin Khtttab adalah salah seorang sahabat nabi dan
khalifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar As-Sidiq. Beliau lahir di Mekah dari Bani
Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin
Nafiel bin abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa
membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga
dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar
tumbuh menjadi pemuda yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Wataknya yang
keras membuatnya mendapat julukan “Singa Padang Pasir”.
Umar masuk islam ketika mendengar ayat-ayat Al Qur’an
(surat Thoha), yang dibaca oleh saudaranya. Beliau mengucapkan syahadat
dihadapan Rasul pada tahun keenam dari kenabian. Setelah beliau masuk islam, ia
menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish
terhadap diri Nabi dan para sahabat. Sebagai seorang petinggi militer dan ahli
siasat yang baik, Umar sering mengikuti berbagai peperangan yang dihadapi umat
Islam bersama Rasullullah Saw. Ia ikut terlibat pada perang Badar, Uhud, Khaybar
serta penyerangan ke Syria. Setelah wafatnya Rasullullah SAW, beliau merupakan
salah satu sahabat yang sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ia bahkan
pernah mencegah dimakamkannya Rasullullah karena yakin bahwa nabi tidaklah
wafat, melainkan hanya sedang tidak berada dalam tubuh kasarnya, dan akan
kembali sewaktu-waktu. Namun setelah dinasehati oleh Abu Bakar, Umar kemudian
sadar dan ikut memakamkan Rasullullah.
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar
merupakan salah satu penasehat kepalanya. Kemudian setelah meninggalnya Abu
Bakar pada tahun 634 Masehi, atas wasiat Abu Bakar Umar ditunjuk
menggantikannya dan disetujui oleh seluruh perwakilan muslim saat itu. Selama masa
jabatannya, khalifah Umar amat disegani dan ditakuti negara-negara lain.
Kekuatan Islam maju pesat, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke
Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya
satu tahun. Umar syahid setelah ditikam oleh Abu Lukluk (seorang budak asal
Persia yang dendam atas kekalahan Persia terhadap Islam) pada suatu subuh saat
Umar sedang mengerjakan shalat. Umar meninggal pada 25 Dzulhijjah 23 H Beliau meninggal
dalam usia 64 tahun, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah
dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak di dalam masjid Nabawi di Madinah.
3.
Utsman Bin Affan ra.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah
ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan
ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang
diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan
Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena
Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah SAW yaitu Ruqayah
dan Ummu Kaltsum.
Pada saat seruan hijrah pertama oleh Rasullullah SAW ke
Habbasyiah karena meningkatnya tekanan kaum Quraisy terhadap umat Islam, Utsman
bersama istri dan kaum muslimin lainnya memenuhi seruan tersebut dan hijrah ke
Habbasyiah hingga tekanan dari kaum Quraisy reda. Tak lama tinggal di Mekah,
Utsman mengikuti Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Madinah. Pada peristiwa
Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah.
Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya
akan beribadah di Ka’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi
penduduk Mekah. Setelah wafatnya Umar, utsman diangkat menjadi khalifah yang
ketiga. Beliau mengemban kekhilafahan selama 12 tahun kurang 10 hari. Beliau
adalah khalifah pertama kali yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekah)
dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan
rukun Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi
rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang
sebelumnya dilakukan di masjid, membangun pertanian, menaklukan Syiria, Afrika
Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga membentuk angkatan
laut yang kuat.
Jasanya yang paling besar adalah saat mengeluarkan kebijakan
untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf. Pada pemerintahannyalah seluruh
tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup
dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh
Rasulullah SAW sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita
dapati sekarang. Beliau terbunuh pada 18 Dzul Hijjah tahun ke-35 Hijriah ba’da
Ashar ketika Utsman sedang membaca Al-Quran . Saat itu ia sedang puasa, ia
meninggal pada usia 82 tahun. dan dikuburkan di Baqi’.
4.
Ali Bin Abi Thalib ra.
Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk
agama Islam (assabiqunal awwalun),
sepupu Rasullullah SAW. Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab,
pada tanggal 13 Rajab. Dia dilahirkan oleh Fatimah binti
Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf. Fatimah adalah wanita Bani Hasyim pertama yang
melahirkan keturunan dari Bani Hasyim. Masuk Islam di Mekah lalu hijrah ke
Madinah dan wafat pada zaman Rasulullah SAW. Beliau bernama asli Haydar bin Abu
Thalib. Namun Rasullullah SAW, tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang
berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.
Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali bin Abi
Thalib menikah dengan Fatimah az-Zahra puteri
kesayangan Rasulullah SAW. Kemudian lahirlah Hasan, Husein dan Muhassin dari pernikahan
ini. Tetapi Muhassin wafat tatkala masih kecil. Beliau merupakan
khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan
yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal
keberaniannya didalam peperangan. Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, keadaan
politik Islam menjadi kacau. Atas dasar tersebut, Zubair bin Awwam dan Talhah
bin Ubaidillah mendesak agar Ali segera menjadi khalifah. Ali kemudian dibaiat
beramai-ramai, menjadikannya khalifah pertama yang dibaiat secara luas. Namun
kegentingan politik membuat Ali harus memikul tugas yang berat untuk
menyelesaikannya. Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah di ikuti
dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali
sebagai khalifah menjadi sulit.
Beliau meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh
Abdurrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij
(pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19
Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan
tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf.
5.
Thalhah Bin Abdullah ra.
Ia cucu Utsman bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin
Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silsilah/keturunan dengan Rasulullah SAW di Murrah bin Ka’b.
Ibu Thalhah adalah Sha’bah binti Khadrami, saudari al Ala’ bin Khadrami.
Nama aslinya al Khadrami adalah Abdullah bin
Abbad bin Akbar bin Auf bin Malik bin Uwaif bin Khazraj bin Iyadh bin Sidq.
Ibunya masuk Islam dan wafat dalam Islam. Beliau masuk Islam dengan perantaraan
Abu Bakar Siddiq ra, ia turut serta dalam Perang Uhud dan peperangan setelahnya.
Dia tidak turut dalam Perang Badar karena saat itu ia di Syam untuk berdagang.
Tetapi Rasulullah SAW memberikannya harta rampasan perang Badar dan
menetapkannya sebagai ahli Badar.
Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan
Rasulullah SAW sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus
jari-jari beliau. Thalhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa
pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan
dimakamkan di Basrah.
6.
Zubair Bin Awaam
Ia cucu Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushayy bin Kilab.
Nasab keturunannya bertemu dengan Rasulullah SAW di Qushayy bin
Kilab, yang merupakan kakek ke lima. Ibunya: Shafiyyah binti
Abdul Mutthalib, bibi Rasulullah saw. Masuk Islam dan Hijrah ke Madinah. Beliau
memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ia ikut berhijrah sebanyak dua
kali ke Habasyah dan Medinah.
Ia adalah orang yang pertama kali menghunus pedangnya di
perang fi sabilillah. Ia disebut Hawaryy
Rasulullah SAW dan ia mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang
Jamal pada tahun 36 Hijriyah dan dikuburkan di Basrah pada umur 67 tahun.
7.
Sa’ad bin Abi Waqqas
Nama Abi Waqas adalah Malik bin Uhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab.
Bertemu silsilah/keturunan dengan Rasulullah SAW di Kilab bin
Murrah. Ibunya: Hamnah binti Sufyan bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi Manaf. Beliau mengikuti Islam sejak umur 17 tahun
Sa’ad masuk Islam pada awal datangnya
Islam di Mekah. Ia berkata: “Saya adalah
orang ketiga yang masuk Islam“. Beliau turut serta dalam Perang Badar dan seluruh peperangan
setelahnya bersama Rasulullah SAW.
Ia adalah orang yang pertama kali melontarkan anak
panahnya di perang fisabilillah. Adapun lontaran anak panahnya diarahkan pada
sebuah pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Sofyan. Pertemuan 2 pasukan itu
terjadi dekat Rabigh di awal tahun pertama Rasulullah SAW datang di Madinah.
Beliau pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu
bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Beliau Wafat di istananya di Aqiq, yang
jaraknya 10 mil dari Madinah. Lalu jenazahnya dipikul ke Madinah. Itu terjadi
tahun 55 H. Saat itu ia berusia 70 tahun lebih. Ia merupakan orang yang
terakhir meninggal diantara 10 orang yang mendapat kabar gembira masuk surga.
8.
Sa’id Bin Zaid
Ia cucu Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin
Razah bin Adyy bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib. Bertemu silsilah/keturunan dengan
Rasulullah SAW di Ka’b bin Luayy. Ibunya: Fatimah binti
Ba’jah bin Umayyah bin Khuwailid, dari Bani Mulaih dari Khuzaah. Said
bin Zaid adalah sepupu Umar bin Khatthab ra, dan menikah dengan
saudara Umar, Ummu Jamil binti Khattab.
Beliau masuk islam sejak kecil, mengikuti semua
peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah
diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Beliau
meninggal tahun 51 H. Saat itu ia tengah berusia lebih dari 70 tahun dan
dikuburkan di Baqi’.
9.
Abdurrahman Bin Auf
Ia cucu Ibnu Abd bin al Haris bin Zuhrah bin
Kilab. Bertemu silsilahnya dengan
Rasulullah SAW di Kilab bin Murrah.
Ibunya bernama as Syifa’. Abdurrahman bin Auf masuk Islam pada awal datangnya
Islam di Mekah, beliau memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq
dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Beliau Turut berhijrah ke
Habasyah sebanyak 2 kali. Beliau meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi’
tahun 32 H saat kekhalifahan Utsman bin Affan. Utsman ikut mensholati
jenazahnya. Ia wafat pada usia 72 tahun.
10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Ia cucu Hilal
bin Uhaib bin Dhabbah bin al Harrits bin Fihr bin Malik. DilahirkanUmmu Ghanm
binti Jabir bin Abdul Uzza bin Amir bin Umairah bin Wadi’ah bin Al Harits bin
Fihr. Bertemu silsilah/keturunan dengan Rasulullah SAW di Fihr bin
Malik. Abu Ubaidah masuk Islam pada awal datangnya Islam di Mekah, sebelum
Rasulullah SAW masuk Darul Arqam, ia masuk Islam bersama Usman bin Math’uun.
Turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan
bersama Rasulullah SAW.
Pada
saat Perang Uhud, ia mencabut dua gelang (dari rajutan baju besi) yang menancap
di wajah Rasulullah SAW dengan gigi depannya. Akibatnya, tanggallah 2 giginya. Keturunan Abu Ubaidah ra, hanya 2 putera, yaitu Yazid dan Umar.
Namun mereka meninggal, dan tak terdapat lagi penerus generasi Abu Ubaidah. Abu
Ubaidah ra. wafat karena wabah penyakit tha’un amwas/penyakit pes pada tahun 18 H di urdun (Syam). Ia dimakamkan di Ghour Baisan di
Desa Amta’. Saat itu usianya 58 tahun. Muadz
bin Jabal ra. ikut menshalati jenazahnya.
0 komentar:
Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih