Jumat, 16 Maret 2012

Yakjuj dan Makjuj

Mengapa mereka akan memakan apa saja yang berada di hadapan mereka? Apakah yang menyebabkan tubuh mereka lebih kuat dan hebat dibanding bangsa-bangsa yang lain? Apakah mereka ini termasuk dalam golongan manusia? Untuk entri kali ini, saya akan merungkaikan secara amat terperinci mengenai sejarah asal usul bangsa Yakjuj dan Makjuj sebagai santapan pengetahuan buat anda semua!
Diambil Dari Kitab Kasyful Ghoibiyah
Berawal dari kisah Nabi Nuh as yang mempunyai 4 orang anak lelaki yaitu Sam, Ham, Kan’an dan Yafis.
  • Sam menurunkan bangsa Arab Romawi dan Ajam.
  •  Ham menurunkan bangsa Habsyi dan Zangi yang berkulit hitam.
  • Yafis menurunkan bangsa Turki Barbar, Mongol, Yakjuj dan Makjuj.
  • Kan’an pula tidak sempat menghasilkan zuriat kerana mati ditenggelami banjir.

Dari kiri adalah bangsa Arab Romawi, tengah adalah
bangsa Zangi, sedangkan kanan pula adalah bangsa Mongol (Yakjuj)

Ham dikatakan telah menjadi raja di Mesir, Yafis telah menjadi raja di Hindustan dan Sam pula mungkin menjadi rakyat biasa saja. Yafis mempunyai anak yang bernama Aaj, Aaj pula mempunyai anak bernama Auj dan Auj pula mempunyai anak bernama Unuk.
Kini bermulalah kisah kehidupan anak istimewa yang bernama Unuk ini. Unuk merupakan anak yang terserang penyakit terlebih hormon tumbesaran tubuh badan.
Oleh kerana saiz tubuh badan manusia pada zaman dahulu adalah besar-besar, maka saiz badan Unuk pula adalah berkali-kali ganda lebih besar berbanding saiz badan manusia yang lain! mungkin ketinggian badan Unuk lebih tinggi dari pada menara Burj di Dubai (wallahualam).
Ada satu lagi penyakit yang menyerang Unuk yaitu penyakit down syndrome yaitu tidak mampu berfikiran matang seperti mana orang dewasa. Cara pemikiran Unuk sentiasa seperti pemikiran kanak-kanak di dalam lingkungan usia 7-12 tahun.
Untuk pengetahuan semua, Nabi Nuh as mempunyai umur yang sangat panjang yaitu 950 tahun! Menurut riwayat, ketika zaman Nabi Nuh as, Unuk inilah yang ditugaskan untuk mengambil kayu terbesar di negara Mesir untuk dijadikan bahan binaan bahtera Nabi Nuh as. Menurut riwayat lagi, ketika terjadi banjir besar di zaman Nabi Nuh, Unuk dikatakan tidak tenggelam (wallahu a'lam).
Unuk hanya perlu memanjat sedikit saja gunung tinggi untuk menyelamatkan diri sedangkan putera Nabi Nuh as sediri yang bernama kan’an pun tenggelam ditelan banjir walaupun berada di puncak gunung! Sungguh besar sekali badan Si Unuk ini. Ketika banjir sedang berlaku, hanya puncak gunung Ararat di Turki saja yang tampak dari permukaan air bah.
Di kabarkan berita bahawa bahtera Nabi Nuh akhirnya berlabuh di puncak gunung tersebut dan Unuk pula meninggal dunia ketika zaman Nabi Musa as.
Mungkin beginilah keadaannya ketika
Unuk ingin berjima 'dengan patung gadis tersebut.
Setelah semuanya menetas dari kepompong, lalu mereka merasa sangat lapar dan haus lalu mereka pergi mencari makanan. Dengan melalui liang kemaluan patung itulah merupakan pintu gua tempat mereka keluar dan masuk.
Mereka keluar dan memakan apa saja yang mereka temui terutama binatang ternakan penduduk di situ. Setelah itu, pada zaman pemerintahan Iskandar Zulkarnain, ditutuplah pintu gua itu dengan tembok besi lalu mereka tidak dapat keluar mengganggu lagi.
Sebagaimana keterangan di dalam Fakta Mengenai Yakjuj Dan Makjuj, pada saat kiamat hampir tiba, mereka akan keluar setelah tembok tutupan mereka hancur di korek mereka. Menurut hadis, ketika zaman Nabi Muhammad SAW, lubang yang telah dikorek oleh bangsa Yakjuj dan Makjuj adalah sebesar bulatan yang berdiameter lebih kurang 3-inci!
Agaknya sebesar apakah bulatan yang telah dikorek oleh mereka ketika ini ya? Sebagian pengkaji Islam telah menyatakan bahwa mereka sudah lama terbebas ke dunia luar. Mereka adalah dari kalangan suku kaum Mongolia (Yakjuj) dan juga suku kaum Khazar (Makjuj) di selatan Russia! (wallahu a'lam).
Gambar diagram Tembok Besi Zulkarnain di
Fergana yang kini telah dikorek oleh bangsa Yakjuj dan Makjuj
Apa pun, pegangan yang paling tepat sekali hanyalah Al-Qur’an dan Hadis karana itulah sumber yang paling sahih.
Daftar referensi yang digunakan oleh penulis.
Entri ini merupakan sinopsis terhadap buku-buku ini

Peristiwa-Peristiwa Sebelum Kedatangan Yakjuj Dan Makjuj
Kembali kepada persoalan awal, sebelum munculnya Yakjuj dan Makjuj untuk membuat kekacauan di dunia ini, terdapat berbagai peristiwa aneh yang akan berlaku sebelum kedatangannya itu.
Di antara perstiwa-peristiwa tersebut adalah, keluarnya asap dukhan yang memenuhi timur dan barat bumi (tanda kiamat yang pertama), kemudian munculnya Imam Mahdi, munculnya si laknat Dajjal, dan turunnya kembali Nabi Isa as untuk membunuh si laknat Dajjal lalu mengembalikankan kembali dunia yang telah rusak akibat dari perperangan Armagedon yaitu peperangan antara tentera Khilafah pimpinan Imam Mahdi dengan tentera Freemason pimpinan si laknat Dajjal.
Si laknat Dajjal merupakan pemimpin terhadap anggota kelompok Freemason /
illuminati, sedangkan Imam Mahdi pula adalah pemimpin terhadap anggota kelompok Khilafah.
Setelah Nabi Isa as berjaya membunuh si laknat Dajjal di pintu gerbang Kota Lud/Lydda yaitu di Lapangan Terbang Ben Gurion di Israel. Maka malapetaka masih lagi terus menimpa umat Islam!
Kini terdapat mata-mata yang sedang mengintai dunia melalui pegunungan-pegunungan tinggi di wilayah utara bumi yaitu di pegunungan Himalaya, Caucasus, Tien Shan dan pegunungan-pegunungan lain yang berdekatan dengannya.
Musuh kali ini ternyata lebih hebat dan dahsyat di banding si terkutuk Dajjal bersama para pengikutnya (Freemason dan Zionis) sehinga Nabi Isa as sendiri dan seluruh kaum muslimin pun tidak mampu untuk melawannya!
Bandara Ben Gurrion atau Gerbang Lud.
Di sinilah tempat si laknat Dajjal akan dipancung oleh Nabi Isa kelak
Coba bayangkan betapa dahsyatnya malapetaka akhir zaman kelak (harap ia tidak lagi berlaku semasa hayat kita ini). Ketika bangsa Yakjuj dan Makjuj telah memunculkan dirinya, dunia ketika itu dikatakan baru saja hampir pulih dari tanda kiamat besar yang pertama yaitu kemunculan asap dukhan yang menyelubungi timur dan barat bumi.
Asap itu dikatakan akan mengakibatkan orang kafir (tidak berpuasa dan solat) boleh menghidapi penyakit radang manakala orang yang beriman (yang bersolat dan selalu berpuasa) pula hanya menghinggapi penyakit selsema saja. Asap dukhan itu dikatakan akan menyelubungi bumi dalam tempoh masa yang agak lama, kemungkinan besar asap itu datangnya dari meteor yang akan terhempas ke bumi (wallahualam).
Menurut sumber, pada akhir zaman kelak segala kecanggihan teknologi akan musnah sama sekali. Segalanya adalah berawal dari asap dukhan yang menyelubungi dunia ketika itu (tanda kiamat yang pertama) dan orang kafir pula banyak yang akan mati akibat dari perperangan, wabak penyakit serta kebuluran.
Asap dukhan itu dipercayai akan merusak segala hasil pertanian dan perternakan sedikit demi sedikit sehinga menjadi kurang! Ini adalah karena, asap dukhan itu akan menghasilkan hujan asid yang berlarutan sehingga membawa kepada ketandusan dunia. Lihatlah hadis di bawah ini:
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga hujan turun secara merata kepada manusia tetapi bumi tidak menumbuhkan tumbuhan sama sekali” (Musnad Ahmad 3:140)
Pada zaman akan datang, segala kecanggihan teknologi dikatakanakan lumpuh lalu
kehidupan manusia kembali menjadi masyarakat di zaman dahulu kala (zaman Rasulullah).

Kenapa Yakjuj Dan Makjuj Terselamat Dari Malapetaka?
Menurut sumber, Yakjuj dan Makjuj sebenarnya telah lama terbebas di muka bumi ini (wallahualam). Mereka terdiri dari suku bangsa Scythian yaitu suku kaum di Mongolia (Xiongnu, Mongol dan Tartar) dan juga suku kaum di wilayah selatan Russia (Khazar, Aryanomad, Hun Alan).
Mungkin orang akan bertanya-tanya yaitu kenapa pada waktu ini masyarakat di sana tidak sedikit pun membuat kekacauan terhadap dunia? Menurut pendapat para pengkaji Islam, Yakjuj dan Makjuj sebenarnya adalah manusia biasa (cucu-cicit Nabi Adam) maka sudah tentu ia tidak adil jika Allah swt menjadikan mereka seperti hewan tetapi di akhirat nanti mereka akan dihukum seperti manusia lain. Jadi kesimpulannya, kehidupan Yakjuj dan Makjuj pada masa kini adalah sama saja seperti kita yaitu mempunyai pegangan agama, patuh pada undang-undang negara dan sebagainya.
Untuk pengetahuan semua, masyarakat Mongol dan Khazar (Yakjuj dan Makjuj) sejak turun temurun lagi mengamalkan corak pemakanan yang amat bebas. Mereka akan makan apa saja yang mereka mau seperti ulat, anjing, kucing, laba-laba, katak, ular, kura-kura, daun, usus beruang dan lain-lain (sumber: National Geographic).
Kesan dari corak pemakan bebas yang diamalkan oleh bangsa ini telah menyebabkan keadaan mereka menjadi agak berlainan sedikit berbanding bangsa-bangsa yang lain. Sifat mereka dikatakan agak sensitif dan tubuh badan mereka pula jauh lebih kuat dibanding bangsa lain tetapi mudah dihinggapi penyakit.
Lihatlah semasa wabak penyalit H1N1 dan SARS melanda dunia suatu ketika dahulu, negara merekalah yang paling ramai terkena jangkitan! Praktek cara makan yang bebas ini, telah mengakibatkan sistem keimunan tubuh mereka menjadi sangat-sangat lemah.
Selain bangsa Mongol dan Khazar, mungkin terdapat banyak lagi bangsa lain yang mengamalkan corak makan bebas contohnya seperti masyarakat di Papua New Guinea, Vietnam, Kemboja, Indonesia, China dan lain-lain. Akan tetapi, pada masa akan datang mungkin mereka akan mati akibat keracunan Asap dukhan atau mungkin Imam Mahdi telah mengislamkan mereka (wallahualam).
Pernahkah anda berfikir bagaimanakah keadaan bangsa Khazar dan Mongol (Yakjuj dan Makjuj) apabila dilanda masalah kelaparan?

Keluarnya Yakjuj Dan Makjuj Membawa Kemusnahan Yang Dashyat!
Ketika Asap dukhan (tanda kiamat yang pertama) sedang melanda dunia, masyarakat dikatakan akan mengalami masalah kelaparan yang amat kritikal tetapi mereka dapat menghadapinya dengan baik namun berbeda pula dengan kaum Khazar dan Mongol, mereka dikatakan akan menjadi sangat ganas dan dashyat lalu mereka melakukan semula cara hidup kuno mereka yaitu Nomad Gasar seperti merompak dan membunuh!
Setelah sumber makanan mereka telah kehabisan, maka mulailah peristiwa huru-hara yang maha dashyat! Mereka dikatakan akan berkumpul masal lalu memanjat tembok-tembok alami ciptaan Allah swt yang merupakan pegunungan-pegununga tinggi. Dari situ, mereka akan melaju turun dalam keadaan lapar dan haus terus menunju ke Tasik Tiberia di Palestin lalu meminumnya sehingga kering.
Danau Tiberia di Palestina yang dikatakan akan
diminum oleh bangsa Yakjuj dan Makjuj sampai kering
Ketika Yakjuj dan Makjuj sedang melakukan kerusakan yang dahsyat di muka bumi ini seperti menerkam binatang liar, binatang ternakan, manusia, serangga, tumbuh-tumbuhan, menghancurkan kota-kota, meminum air tasik/sungai sehingga kering, membuang air kecil/besar merata-rata, penduduk di dunia dikatakan tidak mampu untuk melawan mereka.
Terlalu banyak penduduk yang telah menjadi korban ketika berperang melawan mereka. Kaum muslimin ketika itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah bersembunyi di dalam rumah saja di samping berdo’a dan bertawakal tanpa henti.
Kekuatan bangsa Yakjuj dan Makjuj sangatlah
luar biasa sehingga Nabi Isa sendiri pun tidak mampu menghadapinya
Pada waktu itu, negara China dan India dikatakan telah di hancurkan oleh Yakjuj dan Makjuj. Sebelum Yakjuj dan Makjuj tiba di timur tengah, Nabi Isa mendapat laporan dari kaum muslimin bahawa negeri mereka telah dihancurkan oleh mereka. Setelah mendengar laporan itu, Nabi Isa as segera memohon petunjuk dari Allah swt lalu Allah swt memerintahkan Nabi Isa as supaya segera membawa kaum muslimin berlindung di Bukit Tursina, Mesir.
Kemudian Nabi Isa as memohon lagi pertolongan kepada Allah swt agar seluruh umat Islam dilindungi dari kejahatan Yakjuj dan Makjuj lalu Allah swt menghantar binatang merayap (yaitu sejenis virus berbentuk ulat) untuk menyerang leher dan belakang mereka sehinga seluruh bangsa itu binasa dan mati.
Bukit Tursina, Mesir yang dikatakan sebagai tempat
persembunyian Nabi Isa dan kaum muslimin di bawah perintah Allah
Menurut pendapat para ilmuan Islam, binatang merayap yang dimaksudkan itu adalah sejenis virus yang boleh berjangkit. Ia dipercayai datangnya dari pola makan bebas yang dilakukan oleh bangsa Yakjuj dan Makjuj seperti memakan daging mentah serta minum air sungai.
Untuk membersihkan bangkai Yakjuj dan Makjuj yang bergelimpangan di sana-sini, lalu Allah swt menghantar burung bersaiz unta untuk membawa bangkai tesebut ke daerah yang diperintahkan-Nya. Kemudian Allah swt telah menurunkan hujan yang amat lebat membasahi keseluruhan tempat sehingga bumi menjadi benar-benar bersih seperti kilauan cermin (putih seperti pasir pantai).
Maka setelah itu, bumi dikatakan akan kembali menjadi subur dan menghijau. Nabi Isa as pula dikatakan akan memerintah dunia selama 40 tahun sehingga aman dan makmur dan beliau sempat menjalani ibadat haji dan umrah sebelum beliau wafat.
Para ilmuan Islam percaya bahawa ‘ulat merayap’ yang akan menyerang leher dan belakang Yakjuj dan Makjuj itu merupakan sejenis virus atau bakteri yang mudah terjangkit.
Bangkai Yakjuj dan Makjuj yang bergelimpangan
akan dibersihkan sendiri oleh Allah swt melalui burung dan hujan lebat
Maka dengan itu, diisytiharkan bahwa tamatlah segala peristiwa tentang Yakjuj dan Makjuj.


Wallahu A'lam...

1 komentar:

  1. Subhanallah. Artikel yang sangat bagus.. Menambah gambaran kepada kita ttg peristiwa Ya'juj dan Mu'juj walaupun belum dipastikan semuanya isinya benar. syukron

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih

 
Back To Top