Mengapa mereka akan memakan apa saja
yang berada di hadapan mereka? Apakah yang menyebabkan tubuh mereka lebih kuat
dan hebat dibanding bangsa-bangsa yang lain? Apakah mereka ini termasuk dalam
golongan manusia? Untuk entri kali ini, saya akan merungkaikan secara amat
terperinci mengenai sejarah asal usul bangsa Yakjuj dan Makjuj sebagai santapan
pengetahuan buat anda semua!
Diambil Dari
Kitab Kasyful Ghoibiyah
Berawal dari kisah Nabi Nuh as yang mempunyai
4 orang anak lelaki yaitu Sam, Ham, Kan’an dan Yafis.
- Sam menurunkan bangsa Arab Romawi dan Ajam.
- Ham menurunkan bangsa Habsyi dan Zangi yang berkulit hitam.
- Yafis menurunkan bangsa Turki Barbar, Mongol, Yakjuj dan Makjuj.
- Kan’an pula tidak sempat menghasilkan zuriat kerana mati ditenggelami banjir.
Dari kiri adalah bangsa Arab Romawi, tengah adalah
bangsa Zangi, sedangkan kanan pula adalah bangsa Mongol (Yakjuj)
Ham dikatakan telah menjadi raja di
Mesir, Yafis telah menjadi raja di Hindustan dan Sam pula mungkin menjadi
rakyat biasa saja. Yafis mempunyai anak yang bernama Aaj, Aaj pula mempunyai
anak bernama Auj dan Auj pula mempunyai anak bernama Unuk.
Kini bermulalah kisah kehidupan anak
istimewa yang bernama Unuk ini. Unuk merupakan anak yang terserang penyakit
terlebih hormon tumbesaran tubuh badan.
Oleh kerana saiz tubuh badan manusia
pada zaman dahulu adalah besar-besar, maka saiz badan Unuk pula adalah
berkali-kali ganda lebih besar berbanding saiz badan manusia yang lain! mungkin
ketinggian badan Unuk lebih tinggi dari pada menara Burj di Dubai
(wallahualam).
Ada satu lagi penyakit yang menyerang
Unuk yaitu penyakit down syndrome yaitu tidak mampu berfikiran matang seperti
mana orang dewasa. Cara pemikiran Unuk sentiasa seperti pemikiran kanak-kanak
di dalam lingkungan usia 7-12 tahun.
Untuk pengetahuan semua, Nabi Nuh as
mempunyai umur yang sangat panjang yaitu 950 tahun! Menurut riwayat, ketika
zaman Nabi Nuh as, Unuk inilah yang ditugaskan untuk mengambil kayu terbesar di
negara Mesir untuk dijadikan bahan binaan bahtera Nabi Nuh as. Menurut riwayat
lagi, ketika terjadi banjir besar di zaman Nabi Nuh, Unuk dikatakan tidak
tenggelam (wallahu a'lam).
Unuk hanya perlu memanjat sedikit saja
gunung tinggi untuk menyelamatkan diri sedangkan putera Nabi Nuh as sediri yang
bernama kan’an pun tenggelam ditelan banjir walaupun berada di puncak gunung!
Sungguh besar sekali badan Si Unuk ini. Ketika banjir sedang berlaku, hanya
puncak gunung Ararat di Turki saja yang tampak dari permukaan air bah.
Di kabarkan berita bahawa bahtera Nabi Nuh akhirnya berlabuh di puncak
gunung tersebut dan Unuk pula meninggal dunia ketika zaman Nabi Musa as.
Mungkin beginilah keadaannya ketika
Unuk
ingin berjima 'dengan patung gadis tersebut.
Setelah semuanya menetas dari
kepompong, lalu mereka merasa sangat lapar dan haus lalu mereka pergi mencari makanan.
Dengan melalui liang kemaluan patung itulah merupakan pintu gua tempat mereka
keluar dan masuk.
Mereka keluar dan memakan apa saja
yang mereka temui terutama binatang ternakan penduduk di situ. Setelah itu,
pada zaman pemerintahan Iskandar Zulkarnain, ditutuplah pintu gua itu dengan
tembok besi lalu mereka tidak dapat keluar mengganggu lagi.
Sebagaimana keterangan di dalam Fakta
Mengenai Yakjuj Dan Makjuj, pada saat kiamat hampir tiba, mereka akan keluar
setelah tembok tutupan mereka hancur di korek mereka. Menurut hadis, ketika
zaman Nabi Muhammad SAW, lubang yang telah dikorek oleh bangsa Yakjuj dan
Makjuj adalah sebesar bulatan yang berdiameter lebih kurang 3-inci!
Agaknya sebesar apakah bulatan yang telah dikorek oleh mereka ketika ini
ya? Sebagian pengkaji Islam telah menyatakan bahwa mereka sudah lama terbebas
ke dunia luar. Mereka adalah dari kalangan suku kaum Mongolia (Yakjuj) dan juga
suku kaum Khazar (Makjuj) di selatan Russia! (wallahu a'lam).
Gambar diagram Tembok Besi Zulkarnain di
Fergana yang kini telah dikorek oleh bangsa Yakjuj
dan Makjuj
Apa pun, pegangan yang paling tepat sekali hanyalah
Al-Qur’an dan Hadis karana itulah sumber yang paling sahih.
Daftar referensi yang digunakan oleh penulis.
Entri ini merupakan
sinopsis terhadap buku-buku ini
Peristiwa-Peristiwa
Sebelum Kedatangan Yakjuj Dan Makjuj
Kembali kepada persoalan awal,
sebelum munculnya Yakjuj dan Makjuj untuk membuat kekacauan di dunia ini,
terdapat berbagai peristiwa aneh yang akan berlaku sebelum kedatangannya itu.
Di antara perstiwa-peristiwa tersebut adalah, keluarnya asap dukhan yang
memenuhi timur dan barat bumi (tanda kiamat yang pertama), kemudian munculnya
Imam Mahdi, munculnya si laknat Dajjal, dan turunnya kembali Nabi Isa as untuk
membunuh si laknat Dajjal lalu mengembalikankan kembali dunia yang telah rusak akibat
dari perperangan Armagedon yaitu peperangan antara tentera Khilafah pimpinan
Imam Mahdi dengan tentera Freemason pimpinan si laknat Dajjal.
Si laknat Dajjal merupakan pemimpin terhadap anggota
kelompok Freemason /
illuminati,
sedangkan Imam Mahdi pula adalah pemimpin terhadap anggota
kelompok Khilafah.
Setelah Nabi Isa as berjaya membunuh
si laknat Dajjal di pintu gerbang Kota Lud/Lydda yaitu di Lapangan Terbang Ben
Gurion di Israel. Maka malapetaka masih lagi terus menimpa umat Islam!
Kini terdapat mata-mata yang sedang
mengintai dunia melalui pegunungan-pegunungan tinggi di wilayah utara bumi yaitu
di pegunungan Himalaya, Caucasus, Tien Shan dan pegunungan-pegunungan lain yang
berdekatan dengannya.
Musuh kali ini ternyata lebih hebat
dan dahsyat di banding si terkutuk Dajjal bersama para pengikutnya (Freemason
dan Zionis) sehinga Nabi Isa as sendiri dan seluruh kaum muslimin pun tidak
mampu untuk melawannya!
Bandara Ben Gurrion atau Gerbang Lud.
Di sinilah tempat
si laknat Dajjal akan dipancung oleh Nabi Isa kelak
Coba bayangkan betapa dahsyatnya
malapetaka akhir zaman kelak (harap ia tidak lagi berlaku semasa hayat kita
ini). Ketika bangsa Yakjuj dan Makjuj telah memunculkan dirinya, dunia ketika
itu dikatakan baru saja hampir pulih dari tanda kiamat besar yang pertama yaitu
kemunculan asap dukhan yang menyelubungi timur dan barat bumi.
Asap itu dikatakan akan
mengakibatkan orang kafir (tidak berpuasa dan solat) boleh menghidapi penyakit
radang manakala orang yang beriman (yang bersolat dan selalu berpuasa) pula
hanya menghinggapi penyakit selsema saja. Asap dukhan itu dikatakan akan
menyelubungi bumi dalam tempoh masa yang agak lama, kemungkinan besar asap itu
datangnya dari meteor yang akan terhempas ke bumi (wallahualam).
Menurut sumber, pada akhir zaman
kelak segala kecanggihan teknologi akan musnah sama sekali. Segalanya adalah
berawal dari asap dukhan yang menyelubungi dunia ketika itu (tanda kiamat yang
pertama) dan orang kafir pula banyak yang akan mati akibat dari perperangan,
wabak penyakit serta kebuluran.
Asap dukhan itu dipercayai akan merusak
segala hasil pertanian dan perternakan sedikit demi sedikit sehinga menjadi
kurang! Ini adalah karena, asap dukhan itu akan menghasilkan hujan asid yang
berlarutan sehingga membawa kepada ketandusan dunia. Lihatlah hadis di bawah
ini:
“Tidak akan datang hari kiamat sehingga hujan turun secara merata kepada
manusia tetapi bumi tidak menumbuhkan tumbuhan sama sekali” (Musnad Ahmad
3:140)
Pada zaman akan datang, segala kecanggihan
teknologi dikatakanakan lumpuh lalu
kehidupan manusia kembali menjadi masyarakat di zaman dahulu
kala (zaman Rasulullah).
Kenapa
Yakjuj Dan Makjuj Terselamat Dari Malapetaka?
Menurut sumber, Yakjuj dan Makjuj
sebenarnya telah lama terbebas di muka bumi ini (wallahualam). Mereka terdiri
dari suku bangsa Scythian yaitu suku kaum di Mongolia (Xiongnu, Mongol dan
Tartar) dan juga suku kaum di wilayah selatan Russia (Khazar, Aryanomad, Hun
Alan).
Mungkin orang akan bertanya-tanya yaitu
kenapa pada waktu ini masyarakat di sana tidak sedikit pun membuat kekacauan
terhadap dunia? Menurut pendapat para pengkaji Islam, Yakjuj dan Makjuj
sebenarnya adalah manusia biasa (cucu-cicit Nabi Adam) maka sudah tentu ia
tidak adil jika Allah swt menjadikan mereka seperti hewan tetapi di akhirat
nanti mereka akan dihukum seperti manusia lain. Jadi kesimpulannya, kehidupan
Yakjuj dan Makjuj pada masa kini adalah sama saja seperti kita yaitu mempunyai
pegangan agama, patuh pada undang-undang negara dan sebagainya.
Untuk pengetahuan semua, masyarakat
Mongol dan Khazar (Yakjuj dan Makjuj) sejak turun temurun lagi mengamalkan
corak pemakanan yang amat bebas. Mereka akan makan apa saja yang mereka mau
seperti ulat, anjing, kucing, laba-laba, katak, ular, kura-kura, daun, usus
beruang dan lain-lain (sumber: National Geographic).
Kesan dari corak pemakan bebas yang
diamalkan oleh bangsa ini telah menyebabkan keadaan mereka menjadi agak
berlainan sedikit berbanding bangsa-bangsa yang lain. Sifat mereka dikatakan
agak sensitif dan tubuh badan mereka pula jauh lebih kuat dibanding bangsa lain
tetapi mudah dihinggapi penyakit.
Lihatlah semasa wabak penyalit H1N1
dan SARS melanda dunia suatu ketika dahulu, negara merekalah yang paling ramai
terkena jangkitan! Praktek cara makan yang bebas ini, telah mengakibatkan
sistem keimunan tubuh mereka menjadi sangat-sangat lemah.
Selain bangsa Mongol dan Khazar,
mungkin terdapat banyak lagi bangsa lain yang mengamalkan corak makan bebas
contohnya seperti masyarakat di Papua New Guinea, Vietnam, Kemboja, Indonesia,
China dan lain-lain. Akan tetapi, pada masa akan datang mungkin mereka akan
mati akibat keracunan Asap dukhan atau mungkin Imam Mahdi telah mengislamkan
mereka (wallahualam).
Pernahkah anda berfikir bagaimanakah
keadaan bangsa Khazar dan Mongol (Yakjuj dan Makjuj) apabila dilanda masalah kelaparan?
Keluarnya
Yakjuj Dan Makjuj Membawa Kemusnahan Yang Dashyat!
Ketika Asap dukhan (tanda kiamat
yang pertama) sedang melanda dunia, masyarakat dikatakan akan mengalami masalah
kelaparan yang amat kritikal tetapi mereka dapat menghadapinya dengan baik
namun berbeda pula dengan kaum Khazar dan Mongol, mereka dikatakan akan menjadi
sangat ganas dan dashyat lalu mereka melakukan semula cara hidup kuno mereka yaitu
Nomad Gasar seperti merompak dan membunuh!
Setelah sumber makanan mereka telah kehabisan, maka mulailah peristiwa
huru-hara yang maha dashyat! Mereka dikatakan akan berkumpul masal lalu
memanjat tembok-tembok alami ciptaan Allah swt yang merupakan pegunungan-pegununga
tinggi. Dari situ, mereka akan melaju turun dalam keadaan lapar dan haus terus
menunju ke Tasik Tiberia di Palestin lalu meminumnya sehingga kering.
Danau Tiberia di Palestina yang dikatakan akan
diminum
oleh bangsa Yakjuj dan Makjuj sampai kering
Ketika Yakjuj dan Makjuj sedang
melakukan kerusakan yang dahsyat di muka bumi ini seperti menerkam binatang
liar, binatang ternakan, manusia, serangga, tumbuh-tumbuhan, menghancurkan
kota-kota, meminum air tasik/sungai sehingga kering, membuang air kecil/besar
merata-rata, penduduk di dunia dikatakan tidak mampu untuk melawan mereka.
Terlalu banyak penduduk yang telah menjadi korban ketika berperang melawan
mereka. Kaum muslimin ketika itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah bersembunyi
di dalam rumah saja di samping berdo’a dan bertawakal tanpa henti.
Kekuatan bangsa Yakjuj
dan Makjuj sangatlah
luar biasa
sehingga Nabi Isa sendiri pun tidak mampu menghadapinya
Pada waktu itu, negara China dan
India dikatakan telah di hancurkan oleh Yakjuj dan Makjuj. Sebelum Yakjuj dan
Makjuj tiba di timur tengah, Nabi Isa mendapat laporan dari kaum muslimin
bahawa negeri mereka telah dihancurkan oleh mereka. Setelah mendengar laporan
itu, Nabi Isa as segera memohon petunjuk dari Allah swt lalu Allah swt
memerintahkan Nabi Isa as supaya segera membawa kaum muslimin berlindung di
Bukit Tursina, Mesir.
Kemudian Nabi Isa as memohon lagi pertolongan kepada Allah swt agar
seluruh umat Islam dilindungi dari kejahatan Yakjuj dan Makjuj lalu Allah swt
menghantar binatang merayap (yaitu sejenis virus berbentuk ulat) untuk
menyerang leher dan belakang mereka sehinga seluruh bangsa itu binasa dan mati.
Bukit Tursina, Mesir yang dikatakan sebagai tempat
persembunyian
Nabi Isa dan kaum muslimin di bawah perintah Allah
Menurut pendapat para ilmuan Islam, binatang merayap yang dimaksudkan itu adalah sejenis virus yang boleh
berjangkit. Ia dipercayai datangnya dari pola makan bebas yang dilakukan oleh
bangsa Yakjuj dan Makjuj seperti memakan daging mentah serta minum air sungai.
Untuk membersihkan bangkai Yakjuj
dan Makjuj yang bergelimpangan di sana-sini, lalu Allah swt menghantar burung
bersaiz unta untuk membawa bangkai tesebut ke daerah yang diperintahkan-Nya.
Kemudian Allah swt telah menurunkan hujan yang amat lebat membasahi keseluruhan
tempat sehingga bumi menjadi benar-benar bersih seperti kilauan cermin (putih
seperti pasir pantai).
Maka setelah itu, bumi dikatakan akan kembali menjadi subur dan
menghijau. Nabi Isa as pula dikatakan akan memerintah dunia selama 40 tahun
sehingga aman dan makmur dan beliau sempat menjalani ibadat haji dan umrah
sebelum beliau wafat.
Para ilmuan Islam percaya bahawa ‘ulat merayap’
yang akan menyerang leher dan belakang Yakjuj dan Makjuj itu merupakan sejenis
virus atau bakteri yang mudah terjangkit.
Bangkai Yakjuj
dan Makjuj yang bergelimpangan
akan dibersihkan
sendiri oleh Allah swt melalui burung dan hujan lebat
Maka dengan itu, diisytiharkan bahwa
tamatlah segala peristiwa tentang Yakjuj dan Makjuj.
Wallahu A'lam...
Wallahu A'lam...
Subhanallah. Artikel yang sangat bagus.. Menambah gambaran kepada kita ttg peristiwa Ya'juj dan Mu'juj walaupun belum dipastikan semuanya isinya benar. syukron
BalasHapus