Cinta bagaikan lautan, sungguh luas dan indah. Ketika kita
tersentuh tepinya yang sejuk, ia mengundang untuk melangkah lebih jauh ke
tangah, yang penuh tantangan, hempasan dan gelombang dan siapa saja ingin
mengarunginya. Namun carilah cinta yang sejati, di lautan cinta berbiduk taqwa
berlayarkan iman yang dapat melawan gelombang syaithan dan hempasan nafsu,
insya Allah kita akan sampai kepada tujuan yaitu: cinta kepada Allah, itulah yang
hakiki, yang kekal selamanya.
Adapun cinta kepada makhluk-Nya, pilihlah cinta yang hanya
berlandaskan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Bukan karena bujuk rayu
setan, bukan pula karena desakan nafsu yang menggoda. Cintailah Allah, berusahalah untuk menggapai cinta-Nya. Saling mencintailah karena Allah agar bisa mendapatkan kecintaan
Allah. Dalam hadits Qudsi Allah berfirman:
"Cinta-Ku harus Ku-berikan kepada orang-orang yang saling
mencintai karena-Ku, Cinta-Ku harus Ku-berikan kepada orang-orang yang saling
berkorban karena-Ku, dan Cinta-Ku harus Ku-berikan kepada orang-orang yang
menyambung hubungan karena-Ku. Hiduplah di bawah naungan cinta dan saling
mencintailah karena keagungan-Nya, niscaya akan mendapatkan naungan Allah, yang
pada hari itu tidak ada naungan selain naungan-Nya."
Pada hari kiamat Allah berfirman: “Dimanakah orang-orang yang
saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari yang tiada naungan selain
naungan-Ku ini, Aku menaungi mereka dengan naungan-Ku.” (HR. Muslim).
Bahkan Allah memuliakan mereka yang saling mencintai dan
bersahabat karena Allah, yang membuat para nabi dan syuhada merasa iri terhadap
mereka mereka.
Nasai meriwayatkan dengan sanad dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda:
" Di sekeliling Arsy, terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang mereka! Beliau bersabda, Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah."
Nasai meriwayatkan dengan sanad dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda:
" Di sekeliling Arsy, terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang ditempati oleh suatu kaum yang berpakaian dan berwajah cahaya pula. Mereka bukanlah para nabi atau syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa iri terhadap mereka. Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, beritahulah kami tentang mereka! Beliau bersabda, Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, bersahabat, dan saling mengunjungi karena Allah."
Do'a ku mohonkan :
"Ya Allah, kurniakanlah kepada kami Cinta terhadap-Mu dan
Cinta kepada mereka yang mencintai-Mu, dan apa saja yang mendekatkan kami
kepada Cinta-Mu, dan jadikanlah Cinta-Mu itu lebih berharga bagi kami daripada
air yang sejuk bagi orang yang dahaga."
Akhirul qalam, tanyailah diri kita masing-masing:
1.
sudahkah
aku menemukan cinta yang hakiki, cinta yang sejati dalam hidup ini?
2.
Sejauh
mana aku mengenal-Nya, asma (nama)-Nya, sifat-sifat-Nya,
kehendak-Nya, larangan-Nya?
kehendak-Nya, larangan-Nya?
3.
Seringkah
aku mengingat-Nya, menyebut nama-Nya melalui zikir-zikir yang
panjang?
panjang?
4.
Seringkah
aku mendekatkan diri kepada-Nya dengan sholat serta ibadah-ibadah
lainnya?
lainnya?
5.
Seringkah
aku merintih, mengadu dan mengharap kepada-Nya melalui untaian doa
yang keluar dari lubuk hati.
yang keluar dari lubuk hati.
6.
Sudahkah
aku mengikuti kehendak-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya?
7.
Apakah
aku mencintai seseorang karena-Nya atau karena doringan nafsuku
sendiri?
sendiri?
8.
Sejauh
mana aku berusaha untuk mengekang hawa nafsuku sendiri?
Wallahu a’lam
0 komentar:
Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih