“Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu
meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan
itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang beriman dan bertawakal
kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas
orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang
yang mempersekutukannya dengan Allah.” (Qs.An- Nahl: 98-100)
Telah menceritakan kepada kami Abu Muqaatil, dari Shaalih bin Sa'lid, dari Abu Sahl, dari Al-Hasan, ia berkata Rasulullah shalallahu alahi wasalam bersabda, “Sesungguhnya Iblis musuh Allah
biasa mendatangi para Nabi dan berbincang-bincang dengan mereka dari
sejak Nabi Nuh sampai Isa a.s. Dari semua, yang paling suka dijumpai
olehnya adalah Nabi Yahya bin Zakariyya as. Suatu hari, dia
mengunjungi Nabi Yahya as. Ketika dia hendak pergi, Nabi Yahya memanggilnya
dan berkata, Wahai Abu Murrah (panggilan Iblis), ada yang ingin
kupinta darimu, dan kuharap kau tak menolak permintaanku ini.
”Iblis menjawab, “Akan aku penuhi permintaanmu wahai Nabi Allah, apa itu?
Nabi Yahya berkata, ”Saya ingin kau mendatangiku dengan rupa aslimu, dan menunjukkan senjata tipu dayamu yang kau pakai untuk mencelakakan manusia.”
”Iblis menjawab, “Akan aku penuhi permintaanmu wahai Nabi Allah, apa itu?
Nabi Yahya berkata, ”Saya ingin kau mendatangiku dengan rupa aslimu, dan menunjukkan senjata tipu dayamu yang kau pakai untuk mencelakakan manusia.”
Iblis menjawab,
”Anda telah meminta hal yang besar dan berat bagiku, menjawabnya saja
cukup menyusahkanku. Namun engkau sangat mulia dihadapanku, bagiku
lebih aman menjawab permintaanmu daripada tidak, tetapi aku ingin saat itu
tiada orang lain selain kau dan aku, aku tidak mau ada seorang pun selainmu.”
Mereka sepakat dalam menentukan waktu yang tepat untuk
bertemu esok harinya. Setelah tiba waktunya dia pun datang menjelma dihadapan Nabi
Yahya as. Ternyata, Iblis sepenuhnya berubah, berbalik rupa, besar menakutkan,
dan buruk sekali. Tubuhnya seperti tubuh babi, wajahnya seperti wajah
kera, kedua matanya panjang ke dalam, sedang mulutnya memanjang keluar,
sekitar kepala dan giginya hanya terlihat tulang-tulang tanpa ada dagu
atau jenggot, rambut di kepalanya sedikit, tajam dan tak karuan tumbuhnya,
tangannya empat, dua di bahu dan dua disamping, jari-jari kakinya
berada di bagian belakang dan tumitnya berada di bagian depan, jari
tangannya ada enam, pipinya menonjol, hidungnya ke atas dan ada moncongnya
seperti moncong burung, wajahnya mengarah tengkuknya, matanya berair,
kakinya pincang, tubuhnya bersayap, bajunya kusut mengerut, memakai
ikat pinggang seperti majusi, dengan tongkat-tongkat kecil
menyantol disekitarnya, sekeliling bajunya ada kain-kain seperti kaos
kaki yang berwarna warni, hitam, putih, merah, kuning, hijau, di tangannya
ada lonceng besar, sedang di atas kepalanya ada telur, dan di ujung
telur itu ada besi panjang bercabang.
Nabi Yahya as berkata,
“Jelaskan padaku Wahai Abu Murrah (Nama Iblis) akan segala yang
kulihat ini.”
Iblis menjawab,
”Wahai Nabi Allah sungguh aku takkan sudi mendatangimu seperti ini, kecuali karena
memang aku mau memberitahumu segala yang kau mau tahu.”
Nabi Yahya bertanya,
“Ada apa dengan ikat pinggang bajumu itu”?
Iblis menjawab,
”Demi menyerupai Majusi, karena akulah yang menciptakan pilar-pilarnya”?
Nabi Yahya bertanya,
”Kalau tongkat-tongkat kecil yang kau ikat disabukmu itu untuk apa?”
Iblis menjawab,
”Disitulah syahwat-syahwatku dan itulah alat-alat tipuanku. Saat merayu
seorang mukmin, pertama sekali aku lewat perempuan, kalau dia tetap
teguh pada Allah, maka aku membujuknya untuk mengumpulkan harta walau
haram, dan membuatnya rakus, kalau dia tetap teguh beriman dan menghindar
dengan merasa cukup apa adanya (qanaah), maka aku mencobanya dari sisi
minuman supaya mabuk, terus-menerus syahwat itu saya ulangi dari berbagai segi
dan pasti sebagian akan mengena walaupun dia orang yang wara.”
“Wahai Nabi, ini adalah aneka warna celupan wanita, dan
perhiasannya. Semasih ada wanita yang berpakaian mencolok sehingga
terlihat, maka disitulah aku mempermainkan laki-laki menuju keindahan
yang ada pada wanita.”
Nabi Yahya as,
“Adapun lonceng yang ditanganmu itu untuk apa?”
Iblis menjawab,
“Ini adalah muara alunan musik yang menggoyang dan paduan macam-macam suara
alat musik, dari gitar biola, biola, gendang, terompet, hingga suara-suara
ratapan dan lagu-laguan. Jika ada suatu kaum yang mengadakan pesta tidak
baik, dan di sana terdapat alat-alat musik itu, maka ketika itu aku lihat
mereka mulai menikmati, aku akan menggerakkan lonceng ini sehingga
berbaur dengan suara musik mereka, dan mereka kemudian akan lebih
merasakan enak dan tambah bergoyang, diantara mereka akan ada yang
menggerakkan jari-jarinya, ada yang mengoyang-goyangkan kepalanya, dan
ada juga yang bertepuk-tepuk tangan. Mereka akan terus begitu sampai
kujerumuskan.
Nabi Yahya as bertanya lagi, “Bagaimana dengan telur yang ada di atas kepalamu?”
Iblis menjawab,
“Wahai Nabi Allah, sebagaimana para Nabi, orang salih dan para ahli ibadah
berlindung dariku dan dari semua tipu dayaku, maka telur ini adalah jimat
perlindungan bagiku juga dari setiap kutukan.”
Nabi Yahya bertanya,
“Kalau besi panjang yang ada diujungnya ini untuk apa?”
Iblis menjawab,
”Dengannyalah aku menbolak-balikkan hati orang-orang salih. Masih adakah yang
kau ingin tanyakan? Katakanlah.
Nabi Yahya as berkata,
“Ada apa dengan rupa dan bentukmu yang begitu buruk, berputar balik, dan
munkar?”
Iblis menjawab,
“Semua ini gara-gara ayahmu Adam. Sungguh dahulu aku termasuk malaikat yang
terhormat. Aku bahkan tidak mengangkat kepalaku dari satu sujud selama 400
ribu tahun, kemudian aku mendurhakai-Nya waktu diperintah sujud
kepada ayahmu Adam, sehingga Dia marah dan mengutukku. Rupaku
pun berubah menjadi bentuk setan, padahal dahulu tiada dari para
malaikat yang sosoknya lebih bagus daripadaku, aku jadi mamsukh, berbalik, terjelek, dan terburuk sebagaimana kau
lihat Wahai Nabi Allah.”
Nabi Yahya berkata,
“Pernahkah kau memperlihatkan rupa asli dan tipu dayamu sebagaimana
adanya kepada yang lain?”
Iblis berkata,
“Tidak, demi keagungan Tuhanku, semua ini tidak pernah dilihat oleh
siapapun, dan aku telah memuliakanmu dengan memperlihatkan hanya
kepadamu.
Nabi Yahya as bertanya,
“Beritahukan kepadaku apa saja yang paling kau suka, paling kau pegangi,
paling menghilangkan kesedihanmu, paling menyejukkan matamu dan paling menggembirakanmu?”
Iblis menjawab, “Saya takut nanti Anda akan menyebarkannya, sehingga mereka
menjaga diri dan tipu dayaku akan sia-sia.”
Nabi Yahya as berkata,
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan al-kitab dan menyebutkan dirimu, tipu
dayamu, serta menjelaskan kepada para Nabi dan para Wali-Nya. Mereka juga sudah
membentengi diri dengan berlindung kepada Allah. Adapun orang-orang sesat,
Anda lebih utama atas mereka, sampai-sampai kau mempermainkan mereka
seperti bola. Lagi pula perkataanmu tidak lebih mulia daripada
firman Allah.”
Iblis kemudian menjawab,
“Wahai Nabi Allah, yang paling aku suka, paling aku senangi,
paling aku pegangi, dan yang paling menyejukkan mataku adalah wanita.
Mereka adalah taliku, umpanku, dan anak panahku yang dengannya aku tidak bisa
meleset. Kalau bukan karena mereka, maka menyesatkan manusia
paling bodohpun aku kesusahan.
Selanjutnya Nabi Yahya as bertanya tentang dirinya
sendiri, “Apakah ada kesempatan
engkau untuk memperdayaku?”
Iblis menjawab,
“Demi Allah tidak ada hal dapat memperdayamu. Namun ada yang aku sukai pada
dirimu dan cukup sering engkau lakukan. Yaitu engkau termasuk orang yang
suka makan banyak, sehingga membuat engkau lemas, berat, malas, dan
ngantuk. Lalu Engkau tidur menyamping pada saat-saat yang biasanya engkau
bangun mangun malam. Itulah yang kusuka.”
Setelah mengetahui hal itu Nabi Yahya berkata, “Saya berjanji kepada Allah Yang Maha Mulia dengan
bernazar sampai saya keluar dari dunia untuk tidak pernah makan siang.”
Pada saat itu Iblis merasa marah dan sedih karena telah
memberitahukan hal itu. Cerita ini telah memberikan gambaran
umum kepada kita bagaimana cara Iblis dan setan mengorganisasi
gerakannya untuk memperdaya manusia agar mengikutinya terjerumus
kedalam lembah kehinaan dan neraka jahannam.
Cara
Setan Menggoda Manusia
Dari ayat yang ditulis diawal tulisan ini, maka orang dapat
digoda setan sebenarnya orang yang telah melupakan Allah Swt. Sedangkan
setan selalu mengiringi setiap langkah kita dan menghancurkan hati kita
karena setan punya siasat licik dan tipu daya. untuk itulah kita harus melakukan
amal ibadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt. Itupun
setan tak akan tinggal diam untuk menggoda kita, baik dikala kita
sedang beribadah sehingga boleh jadi secara lahiriyah bagus dalam ibadah
tapi dihati masih menyimpan kebusukkan. Sehingga ada pepatah
“setaat-taatnya manusia beribadah kepada Allah, maka lebih taat lagi
setan menggoda manusia.”
SETAN MENGGODA MANUSIA MELALUI
7 TAHAPAN :
1.
Mengajak
manusia untuk berbuat syirik (menyekutukan Allah), kekafiran, serta
menentang Allah dan Rasul-Nya. Kalau berhasil ia akan bangga sekali,
tetapi jika tidak berhasil ia akan menerapkan tahapan kedua.
2.
Mengajak
manusia kepada bid’ah, yang menganggap apa yang dikerjakannya adalah
ibadah sehingga lupa bertaubat.
3.
Setan
mengajak manusia melakukan dosa besar dengan berbagai macam
dan ragamnya. Jika gagal ia menerapkan cara keempat.
4.
Mengajak
manusia untuk mengerjakan dosa-dosa kecil yang apabila terkumpul pada
seorang hamba maka akan mencelakakannya. Kalau gagal tahap ini setan
melanjutkan tahap selanjutnya.
5.
Setan
akan menyibukkan manusia dengan hal-hal mubah yang tidak bermanfaat dan tidak berpahala walaupun tidak
berdosa, akan tetapi ia kan menghabiskan umur tanpa hasil.
6.
Setan
akan menyibukkan seorang hamba dengan amalan yang kurang
berpahala agar melewatkan amalan-amalan yang besar pahalanya.
7.
Setan
mengubah arah niat-niat amalan-amalan yang penuh ibadah.
Dalam soal menggoda setan akan menggunakan berbagai tipu
muslihatnya. Ada sembilan puluh sembilan pintu kebaikan
bagi orang-orang yang bertakwa, dan pada pintu yang ke seratus setan
dapat menjebloskan kita dalam kenistaan. Sungguh sangat tragis! sebab
boleh jadi setan yang mendorong kita untuk berbuat kebaikan-kebaikan,
kemudian dengan siasatnya yang sangat halus ia menjerumuskan kita dalam kesesatan.
Isti’azah:
Cara Menghindari Godaan Setan
Isti’azah adalah meminta perlindungan kepada Allah swt dari
godaan setan. Secara sederhana adalah dengan ucapan ’Audzubillahi
minasy syaithanirrajiim, yang merupakan jalan bagi siapa saja untuk
menghindari dari godaan setan. Namun, isti’azah tidak hanya memiliki
dimensi ucapan, melainkan juga dimensi ruhaniah dengan keikhlasan dan
tawakkal kepada Allah serta mengamalkan ajaran-ajaran-Nya. Karena
wilayah setan itu hanya berada pada orang-orang yang menjauhi Allah Swt.
yang hanya bersandar pada apa-apa yang ada di dunia saja. Dengan demikian kalau
kita berpegang pada tali Allah dengan menjauhi semua larangannya dan
mengerjakan semua yang diperintahkanNya, yakinlah setan tak dapat berbuat
apa-apa pada kita. Orang yang tak pernah mendekatkan dirinya pada Allah
Swt suatu saat memohon akan perlindungan-Nya, pada hakikatnya hanyalah
sebatas berlindung demi kekuasaannya, kedudukan atau harta
serta reputasinya. Orang seperti ini menjadikan setan sebagai kawan
dan pemimpinnya.
Karenanya, jalan keluarnya yang paling tepat agar tidak
terjebak dalam perangkap setan, salah satunya adalah dengan ber isti’adzah
penuh keikhlasan dan ketakwaan pada Allah Swt sebagai tanda kesungguhan
kita menolak seruan setan. “Demi kekuasaan Engkau aku akan meyesatkan mereka
semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yangmukhlis di antara mereka”(Q.S. Shaad: 82-83).
Isti’adzah yang dimaksud disini bukan hanya di mulut saja. tetapi
harus ada konsekuensinya dengan perbuatan kita yaitu dengan melaksanakan
ketakwaan kepada Allah Swt. Selama kita tidak berhenti melakukan
perbuatan-perbuatan yang haram, meskipun mulut kita komat-kamit
mengucapkan isti’adzah beribu-ribu kali sementara kita tidak melakukan
dan berusaha untuk menjauhi setan, sama saja kita tak membaca
isti’adzah. Kemudian yang terpenting juga adalah banyak berdoa
agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk. Di dalam buku doa
Shahifah Sajjadiyah ada sebuah doa yang sangat bagus. Di sini penulis
akan mengutip sedikit saja dari doa tersebut:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala godaan setan yang terkutuk, dari tipuan dan rayuannya, dari mencapai impian dan janji-janjinya, dari segala perangkap dan jebakannya, dari segala harapannya untuk menyesatkan kami agar tidak patuh kepada-Mu dan menganggap remeh perbuatan dosa atau menggoda kami untuk menyukai apa yang ia perindah atau untuk memberatkan pada kami apa yang dia sukai"
Catatan:
1. Hadis di atas (pada paragraf ke-2) diriwayatkan oleh Al-Hakmi At-Tirmidzi dalam kitabnya Ghaur Al-Umuur hal 120, adapun sanadnya adalah mursal, karena Al-Hasan adalah seorang Tabi'in dan beliau langsung meriwayatkan dari Rasulullah shalallahu alahi wasalam, padahal beliau tidak pernah bertemu dengan Rasulullah.
2. Pentahqiq kitab ini berkata bahwa hadis ini tidak ditemukan dalam kitab hadis-hadis shahih, oleh karena itu SEBAIKNYA HADIS-HADIS SEPERTI INI TIDAK DIJADIKAN HUJJAH MENGENAI WUJUD ATAU WAJAH IBLIS.
wallahu a'lam
di jawab oleh Ustadz Agung Supriyanto dan Ustadz Tommi Marsetio
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari segala godaan setan yang terkutuk, dari tipuan dan rayuannya, dari mencapai impian dan janji-janjinya, dari segala perangkap dan jebakannya, dari segala harapannya untuk menyesatkan kami agar tidak patuh kepada-Mu dan menganggap remeh perbuatan dosa atau menggoda kami untuk menyukai apa yang ia perindah atau untuk memberatkan pada kami apa yang dia sukai"
Catatan:
1. Hadis di atas (pada paragraf ke-2) diriwayatkan oleh Al-Hakmi At-Tirmidzi dalam kitabnya Ghaur Al-Umuur hal 120, adapun sanadnya adalah mursal, karena Al-Hasan adalah seorang Tabi'in dan beliau langsung meriwayatkan dari Rasulullah shalallahu alahi wasalam, padahal beliau tidak pernah bertemu dengan Rasulullah.
2. Pentahqiq kitab ini berkata bahwa hadis ini tidak ditemukan dalam kitab hadis-hadis shahih, oleh karena itu SEBAIKNYA HADIS-HADIS SEPERTI INI TIDAK DIJADIKAN HUJJAH MENGENAI WUJUD ATAU WAJAH IBLIS.
wallahu a'lam
di jawab oleh Ustadz Agung Supriyanto dan Ustadz Tommi Marsetio
semoga Qta slalu dilindungi dri indahnya godaan yg mnyesatkan..
BalasHapusAamiin
HapusIzin posting ini di blogku ya yan,..
BalasHapus:-)
http://fakhri.tk/
ok
Hapus