Selasa, 19 Februari 2013

Kisah Seorang Imam Masjid di London




Seorang imam masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke masjid dengan mengendarai bus umum. Ongkos bus tersebut dibayar pakai kartu (card), atau langsung ke sopir karena bus tidak memiliki kondektur. Setelah bayar, baru kemudian cari tempat duduk kosong.
Sang imam pun bayar ongkos pada sopir lalu menerima kembalian, sebab hari itu ia tidak punya uang pas, baru kemudian duduk di bangku belakang yg kosong.
Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yang ternyata lebih 20 sen. Sejenak ia pun terpikir, uang ini dikembalikan atau tidak yah,..? Ah cuma 20 sen ini, ah dia (sopir) orang kafir ini, atau aku masukin saja ke kotak amal di masjid,..??
Setelah sampai di tempat tujuan, ia pun hendak turun bus dengan berjalan melewati sopir bus tersebut. Dalam hatinya masih bergejolak atas uang 20 sen itu, antara dikembalikan atau tidak. Namun ketika sampai di dekat sopir, spontan ia pun mengulurkan 20 sen sambil berkata: “Uang kembaliannya berlebih 20 sen”.
Tanpa disangka tanpa dinyana, sopir itu mengacungkan jempol seraya berkata:
“Anda berhasil,..!!”
“Apa maksud anda,..?” Tanya imam masjid.
“Bukankah anda imam masjid yang di sana tadi,..?” Tanya sopir.
“Betul” jawabnya
Lantas sopir itu berkata,..
“Sebenarnya sejak beberapa hari ini saya ingin datang ke masjid anda untuk belajar dan memeluk Islam, tapi timbul keinginan di hati saya untuk menguji anda sebagai imam masjid, apa benar Islam itu seperti yang saya dengar: jujur, amanah dan sebagainya. Saya sengaja memberikan kembalian berlebih dan anda berhasil. Saya akan masuk Islam”. Kata sopir tersebut.
Alangkah tercengangnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar meyesali apa yang dipikirkannya tadi. Hampir saja ia kehilangan kepercayaan hanya dengan uang 20 sen itu. Astaghfirullah.

Semoga jadi pelajaran buat kita untuk sentiasa bersikap sebagai seorang muslim sejati di mana saja, kapan saja dan di hadapan siapa saja.

3 komentar:

  1. Jadi teringat... Memang hal yang terlihat kecil kadang suka membuat manusia meremehkan, tapi ketika manusia itu sudah tersimpan ihsan dalam dirinya, jadilah ia manusia yang bertaqwa. Nice post :)

    BalasHapus
  2. sungguh cerita yg mencerahkan...

    BalasHapus
  3. Sangat memberi pencerahan gan... dan memang sepatutnya kita jangan meremehkan hal-hal yang kecil...

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih

 
Back To Top