Jika kita menelusuri dalam kitab tarikh, perayaan
Maulid Nabi tidak kita temukan pada masa sahabat, tabi;in tabi’ut tabi’in dan
empat Imam Madzab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Ahad),
padahal mereka adalah orang-orang yang sangat cinta dan mengagungkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka
adalah orang-orang yang paling paham mengenai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan paling semangat dalam mengikuti
setiap ajaran beliau. Perlu di ketahui pula bahwa menurut pakar sejarah, yang
pertama kali merayakan acara Maulid Nabi adalah Dinasti Ubaidiyyun atau kita
sering mendengarnya dengan Dinasti
Fatimiyyun (silsilah keturunannya di sandarkan pada Fatimah). Sebagai
buktinya adalah penjelasan berikut ini. Al Maqriziy, seorang pakar sejarah
mengatakan: “Para Penguasa Dinasti Fatimiyyun memiliki banyak perayaan
sepanjang tahun. Ada perayaan tahun baru, hari
Asyura, Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, Maulid Ali bin Abi Tholib, Mailid Hasan dan Husein, Maulid
Fatimah al Zahra, Maulid Penguasa yang sedang bekuasa saat itu, perayaan malam
pertama bulan Rajab, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam
pertama bulan Sya’ban, perayaan malam pertengahan bulan Sya’ban, peayaan malam
penutup Ramadhan, perayaan Idul Fitri, perayaan Idul Adha, perayaan Idul Ghodir”
Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, mufti negri Mesir dalam
kitab nya Ahsanul Kalam (hal 44) mengatakan bahwa yang pertama kali mengadakan
enam perayaan maulid yaitu Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maulid
Ali bin Abi Tholib, Mailid Hasan dan Husein, Maulid Fatimah al Zahra, Maulid
Penguasa yang sedang bekuasa saat itu adalah Al Mu’izh Lidinillah (keturunan
Ubaidillah dari dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.
Begitu pula Asy Syaikh Ali Mahfudz dalam kitabnya Al
Ibda’ fi Madhoril Ibtida’ (hal 84) juga mengatakan bahwa yang mengadakan
perayaan Maulid pertama adalah Dinasti Ubaidiyyun (Fatimiyyun). Di nukil dari
Al Maulid hal 20.
Siapakah Fatimiyyun Sebenarnya,..??
Kebanyakan orang belum mengetahui siapakah Fatimiyyun
atau Ubaidiyyun. Seolah-olah Fatimiyyun ini orang-orang sholeh dan punya
i’tiqod baik untuk mengagungkan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Tetapi senyatanya tidak demikian , banyak ulama menyatakan
kesesatan mereka dan berusaha membongkar kesesatan mereka.
Al Qodhi Al Baqillaniy menulis kitab khusus untuk
membantah Fatimiyyun yang beliau namakan Kasyful Asor wa Hatkul Astar (Menyikap
rahasia dan mengoyak tirai). Dalam kitab tersebut, beliau membuka kedok
Fatimiyyun dengan mengatakan, “Mereka adalah suatu kaum yang menampakkan
pemahaman Radidhoh (Syi’ah), dan menyembunyikan kekufuran seamta.”
Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni Ad Dimasqiy
mengatakan; “Tidak di ragukan lagi, jika kita melihat sejarah kerajaan
Fatimiyyun, kebanyakan dari raja mereka adalah orang-orang yang dzolim, sering
menerjang perkara yang Haram,jauh dari melakukan perakara yang wajib, paling
semangat dalam menampakkan bid’ah, menelisihi Al Kitab dan As Sunah, dan
menjadi pendukung orang munafik dan ahli bid’ah, perlu di ketahui, para ulama
telah sepakat bahwa Daulah Bani Umayyah, Bani Abbas lebih dekat pada ajaran
Allah dan Rasul-Nya, lebih ilmu, lebih unggul dalam keimanan daripada Daulah
Fatimiyyun”
Beliau rahimatullah juga mengatakan, “Bani Fatimiyyun
adalah di antara manusia yang paling fasiq (berbuat maksiat) dan kufur” (Majmu’
Fatawa, 35/127). Bani Fatimiyyun atau Ubaidiyyun menyatakan bahwa mereka juga
memiliki nasab sampai Fatimah. Ini hanyalah suatu kedustaan. Tiada satu pun
ulama yang menyatakan demikian.
Ahmad bin Abdul Halim juga mengatakan dalam halaman
yang sama, “Sudah di ketahui bersama dan tidak bisa di ragukan lagi bahwa siapa
yang menganggap mereka di atas keimanan dan ketaqwaan atau menganggap mereka
memiliki silsilah keturunan sampai Fatimah, sungguh ini adalah suatu anggapan
tanpa dasar ilmu sama sekali, Allah ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. ” (QS Al-Isra’:
36), begitu juga Allah ta’ala befirman, “Kecuali orang yang bersaksi pada
kebenaran sedangkan mereka mengetahuinya.” (QS Az Zukhruf: 86). Allah ta’ala
juga berfirman,”Dan kami hanya menyaksikan apa yang kamu ketahui.” Perlu
diketahui bahwa tiada satu pun ulama yang menyatakan benarnya silsilah ketuunan
mereka sampai kepada Fatimah.” Begitu pula Ibnu khalillkan megatakan, “para
Ulama peneliti nasab mengingakri klaim mereka dalam nasab (yang katanya sampai
pada Fatimah).” (Wafayatul A’yan, 3/117-118).
Perhatikanlah pula perkataan Al Maqrizy di atas,
begitu banyak perayaan yang di lakukan oleh Fatimiyyun dalam setahun, kurang
lebih ada 25 perayaan. Bahkan lebih parah lagi mereka juga mengadakan hari raya
orang Majusi dan Nasrani yaitu Nauuz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari
Milad (Natal), dan hari Khomisul Adas (perayaan 3 hari sebelum paskah). Ini
pertanda bahwa mereka jauh dari islam. Bahkan perayaan-perayaan yng di adakan
oleh Fatimiyyun tadi hanyalah untuk menarik banyak masa supaya mengikuti Madzab
mereka. Jika kita menengok akidah mereka, maka akan nampak bahwa mereka
memiliki aqidah yang rusak dan mereka adalah pelopor dakwah Bathiniyyah yang
sesat. (lihat Al Bida’ Al Hawliyah, 146/158)
Abdullah At Tuwaijiriy mengatakan, “Al Qodhi Abu Bakr
Al Baqillaniy dalam kitabnya yang menyingkap rahasia dan mengoyak tirai bani
Ubaidiyyun, beliau menyebutkan bahwa Bani Fatimiyyun adalah keturunan Majusi.
Cara beragama mereka lebih parah dari Yahudi dan Nasrani. Bahkan yang paling
ekstrim di antara mereka mengklaim Ali sebagai Tuhan (yang di sembah) atau ada
sebagian mereka mengklaim Ali memiliki kenabian. Sungguh bani Fatimiyyun ini
lebih kufur dari Yahudi dan Nasrani.”
Al Qodhi Abu Ya’la dalam kitabnya Al Mu’tamad
menjelaskan panjang lebar mengenai
kemunafikan dan kekufuran Bani Fatimiyyun. Begitu pula bu Hamid Al Ghozali
membantah aqidah mereka dalam kitabnya Fadho-ihul Bathiniyyah (Mengungkap
kesalahan aliran Bathiniyah). Inilah sejarah kelam dari Maulid Nabi. Namun,
kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Akhirnya kita dapat menarik kesimpulan,
bahwa:
1.
Maulid
Nabi tidak ada asal usulnya sama sekali dari salafush sholeh. Tidak kita
temukan pada tiga generasi (para Sahabat, Tabi’in dan Tabi'ut tabi'in) yang
merayakannya, bahkan pula para Imam Madzab.
2.
Munculnya
maulid Nabi adalah pada masa Daulah Fatimiyyun, dan Daulah tersebut di
hancurkan oleh sultan Shalahuddin Al Ayubi.
3.
Fatimiyyun
memiliki banyak penyimpangan dalam masalah aqidah sampai aliran ekstrim di
antaranya mereka mengakui Ali sebagai Tuhan. Fatimiyyun adalah orang-orang yang
gemar berbuat bid’ah, maksiat dan jauh dari ketaatan pda Allah dan Rasul-Nya.
4.
Merayakan
Maulid Nabi berarti telah mengikuti Daulah Fatimiyyun, yang mana sebagai
pencetus pertama Maulid. Dan ini berarti telah ikut-ikutan dalam tradisi orang
yang jauh dari islam, senng berbuat sesuatu yang tidak ada tuntunannya, dan
telah menyerupai di antara orang yang paling fasiq dan paling kufur. Padahal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kamu maka dia termasuk bagian dari
kamu tersebut.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Tambahan buat refrensi
Tambahan buat refrensi
jadilah umat islam yang pintar dan berpandangan ke depan
BalasHapusjanganlah jadi umat islam yg terbelakang
kita merayakan maulid nabi
untuk mengenang perjalanan dan perjuangan nabi muhammad dalam membela islam..sambil memperluas dakwah islam
fatwa seperti ini nantinya akan menghancurkan dan memusnahkan pengetahuan kita tentang nabi muhammad..
kalo maulid nabi itu sesuatu hal yg positif kenapa tidak ??
sekali lagi jadilah umat islam yg berwawasan
mengenang perjalanan dan perjuangan nabi muhammad tidak harus dengan maulid mas..dengan membaca alquran dan hadits anda akan mengetahui secara lengkap..lakukan amalan yg wajib dan sunnah..insya allah anda tidak akan sanggup untuk melakukannya..melakukan amalan yang tidak disunnahkan apalagi diwajibkan itu seperti orang sombong..sepertinya anda telah melakukan semua yg wajib dan sunnah sehingga merasa kurang dan mencari amalan2 yg lain..
HapusBetul..mengenang perjuangan nabi bisa kapan saja, termasuk melakukan apa yg diperintahkannya dan menjauhi semua larangannya.Sudah jelas bahwa maulid itu bid'ah dan smua bid'ah itu sesat
Hapushmmm,,bidah ada brapa? & tdk smua bidah itu sesat,,,plajarilah kitab pikih 4,,
Hapusberwawasan itu boleh, asal jangan keblabasan
BalasHapusdi atas sudah di terangkan dengan sangant jelas, bahwa ajaran itu tidak pernah di lakukan oleh rasul, para sahabat, para tabi'in, para tabi'ut tabi'in dan para imam madzab.
akan tetapi ajaran itu di lakukan oleh oran2 syi'ah
sedikit tentang syi'ah, lihat di
http://brianmuslim.blogspot.com/2012/02/lahirnya-rafidhah.html
dan
http://brianmuslim.blogspot.com/2012/02/akidah-rafidhah-tentang-hari-asyura-dan.html
toh, Nabi Muhammad pernah bersabda: “Barangsiapa yang menciptakan hal baru dalam perkara (ibadah) yang tidak ada dasar hukumnya, maka ia ditolak”. (HR al Bukhari dan Muslim).
belajar dr ulama2 yg jelas sanadnya bang brian, jgn dr internet :D
Hapusmaaf, saya belajar dari seorang guru, bukan dari internet.
Hapusadapun video tersebut, untuk pelengkap artikel di atas
dan alangkah baik nya, jika anda mengaku seorang muslim, anda tidak perlu berkata dengan sesuatu yang anda tidak ketahui, terlebih berkata yang tidak benar tentang saya.
terima kasih
sekedar masukan buat saudaraq sesama islam,anda orang jawa juga kan so tahu jika ada pengajian bahasa jawa.
BalasHapuscoba sobat sering lihat Pengajian K.H.Anwar Zahid dapat anda download lewat youtube.
Menurut saya jika kita merasa umat nabi Muhammad.Saw. Maulid nabi Muhammad sangat perlu untuk diperingati dengan banyak sedekah kepada fakir miskin, memperbanyak baca sholawat dll, memperbanyak membaca sholawat serta merayakan dengan acara maulid nabi atau maulidan yang sudah banyak dilakukan umat Islam dari seluruh penjuru pulau dan kota diIndonesia, karena sebagai rasa penghormatan dan ucapan terimakasih kita atas semua jasa dari Nabi Muhammad.
Islam tidak akan menyebar luas tanpa Jasa dari Utusan Allah.swt (Nabi Muhammad.saw).
Selain diatas Nabi Muhammad ketika masih hidup juga memperingati hari kelahirannya dengan cara berpuasa (bahasa pesantrennya Tirakat melakukan puasa), memberi makan anak-anak Yatim dan Fakir miskin (memperbanyak sedekah) dan memperbanyak ibadah sunnah dan doa kepada Allah swt.
untuk lebih detail mengenai hukum memperingati Maulid Nabi silahkan sobat baca kitab Kifayatul Akhyar, Riyadusholikhin, dan Nashoikhul 'Ibad.
Tidak bisa dipungkiri beberapa diantara aliran umat Islam yang kurang sependapat mengenai maulid dan cenderung mempunyai argumen sendiri menurut kelompoknya enggan dan bahkan tidak bersedia untuk memperingati Maulid Nabi So itu fine-fine saja sob, yang penting sekarang kita melakukan hal-hal benar nan baik menurut Islam dan tidak menyimpang dari aqidah:)
hahahaha ga jelas nih orang..bahasanya ga jelas apalagi pemahamannya..baca yg bener mas..
Hapus,maulid sudah jelas bid'ah dan bid'ah itu sesat.
Hapuskalau sudah sesat awalnya sesat juga akhirnya
@salamun: terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar,..
BalasHapustapi alangkah baiknya, jika sebelum berkomentar, anda membaca keseluruhan, termasuk melihat video tersebut, apa alasan nya kita melarang acara tersebut.
karena apa yang anda katakan sudah di jawab,.. :)
ok terima kasih kembali.:)
BalasHapusAfwan akhi Brian sebelum saya mengomentari sebuah artikel saya pastikan untuk membaca dan mereview nya. sangat tidak pantas berkomentar panjang lebar tanpa memahami artikel yang akan dibahas.
Menanggapi artikel ente mengenai sejarah & pencetus maulid nabi saya sudah baca semua, dan video jg sudah saya donwload & tonton. silahkan sobat baca ulang beberapa kitab kuning yang sudah saya sebutkan dikomentar pertama. itu masih 3 kitab saja, masih bnyak lagi kitab yg sohih menerangkan mengenai maulid Nabi Muhammad. Saw.
Jika ingin mempelajari beberapa kitab diatas lebih baiknya Akhi Brian baca kitab kuning tersebut menurut kaidah Nahwu Shorof untuk mendalami mahrohijul huruf dalam pengartian dan intonasi bahasa Arab, jangan diterjemahkan tanpa Nahwu shorof.
Di Indonesia sudah lama sekali ada tradisi maulid nabi muhammad saw. dan dalam peringatan tersebut pemerintah juga sudah memberi hari libur sebagai rasa hormat&terimakasih atas jasa" Nabi Muhammad.saw yg telah menyebarkan islam sampai dibawa para wali songo dan syeikh.
Artikel sobat yg mengatakan (Bid'ah mengenai maulid nabi) saya rasa tidak pantas mengatakan bid'ah tidak pada tempatnya sangatlah tidak bijak sana sobat (dholim). contoh kecil: Imam syafii saja tidak Menjustifikasi Bid'ah ketika menyampaikan hadistnya tentang orang yg sudah mati tidak bisa menerima amal dari keluarga yang telah mendoakannya ( yang tawasul, dzikir dan sholawatnya diringkas jadi 1 menjadi nama:Tahlilan ).
Lain kali jika saya ada waktu senggang insyaAllah akan saya buatkan artikel mengenai tahlilan dan Peringatan Maulid nabi Muhammad saw
sekarang tidak perlu jauh-jauh membahas maulid nabi, bicara yg ringan mengenai tahlilan saja akhi insyaAllah ente akan lebih terinspirasi dalam memaknai Indahnya Islam.
oia akhi
+Brian al huda perlu download & Nonton video ini untuk menambah Referensi kecil wawasan dalam Islam.
monggo sampean download sedulurq se Islam:
http://www.youtube.com/watch?v=eHQB_7ET2aM
http://www.youtube.com/watch?v=Lfcl2_W_3rM
waduh makin keliatan bodohnya..pegangan kita itu 2 mas alquran dan hadits bukan kitab kuning..rasulullah telah bersabda barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya maka dia tidak akan pernah tersesat..makanya ente tersesat pegangannya kitab kuning sih..kalau makan ga apa2 pake nasi kuning murah meriah..hehehehe..belajar dari sumber yg benar mas..kayak ente udh hapal alquran dan hadits aja pake ditambah sama kitab2 yg lain..
HapusKitab dia Kitab Kuning..
HapusIhwan....alhamdulillah pengetahuan saya bertambah jazakalloh...tapi maap,yang saya belum mengerti mengapa umat islam mengenai soal memperingati hari hari perayaan kok hampir sama dengan perayaan umat agama lain,contoh Nasrani ada Natal/Maulid,kenaikan Isa Almasih/Isro mi"ra,tahun baru, dan masih banyak yang lainnya....mohon ihwan menerangkan pada saya supaya tidak ragu ragu...
BalasHapus@Hadzy Sudrajat: mereka yg melakukan perayaan tersebut mengatakan cinta rasul, tetapi hal itu tidak pernah di lakukan oleh rasul, bahkan para sahabat, jadi nya salah kaprah
BalasHapusmaka teguhkan lah hati mu kepada al qur'an dan hadis, karena ibadah yang tidak ada dasar nya, itu tertolak, bahkan bisa dosa karena membuat hal baru dalam perkara ibadah
Brian al huda....syukron...jadi pada dasarnya memang tidak ada perayaan seperti itu.....dan memang tidak sunah dan tidak wajib,jadi percuma saja yah kalau mengadakan perayaan seperti itu....tapi kalau diambil hikmahnya bagaimana.?
BalasHapusmaksud nya di ambil hikmah nya apa,..?
BalasHapuskalau yang akhi maksud, hikmah yang terdapat dalam acara tesebut, kalau ini saya akan jawab
kenapa harus Mengkhusus kan hari tersebut, bukan kan rasul dan para sahabat jika mencari ilmu (hikmah)tidak mengkhususkan hari,..
Kalau merayakan maulid hanya mengingatkan saja tentang kerasulan Muhammad kayanya ga apa apa kan...? apa bedanya dengan Al Barjanji..
BalasHapusgini akhi,
BalasHapusjika alasan merayakan maulid, karena hal itu,..
kenapa harus mengkhusus kan hari itu?
apakah hari2 biasa kita tidak bisa mengingat rasul?
apakah ada keutamaan jika melakukannya pada hari tersebut?
yaudeh dulu zaman Rasul klo azan tu Bilal bin Rabah R.A naik keatas menara baru azan, zaman sekarang kan pke speker berarti bid'ah dong :D
BalasHapuszaman Rasul kalau ingin melihat waktu masuknya sholat itu liat bayangan matahari, zaman sekarang pke jam berarti bid'ah lagi :D
pertanyaan'a klo nte atau keluarga nte sholat pke azan yg naik menara atau speker dan klo liat waktu sholat pake jam apa liat bayangan matahari :)
ga usah di jawab ane udah tau nte jga pelaku bid'ah :D makan tuh omongan nte sendiri...
pertanyaan anda sudah saya jawab pada blog ini
Hapussilahkan di buka ^_^
http://brianmuslim.blogspot.com/2013/05/definisi-bidah.html
Puasa Senin Kamis Aja.
BalasHapusrasul pada waktu itu puasa pada hari lahirnya bukan karena untuk memperingati hari lahirnya
Hapustapi karena hari lahirnya bertepatan dengan puasa senin kamis, sehingga rasul tidak mengkhususkan puasa pada hari lahirnya
^_^
Jadi ingat riwayat salah seorang paman nabi yang mendapat berita kelahiran beliau dari seorang budaknya, lalu di merdeka kan budaknya tersebut lantaran girangnya dengan kelahiran beliau.... dalam riwayat lain paman nabi yang sudah wafat tersebut di mimpikan mendapat keringanan hukuman dengan mendapatkan air yang keluar dari jemarinya, saat di tanya lantaran pernah girang mendengar kelahiran nabi.... itu baru sekali, bagaimana dengan umatnya yang berkali kali memperingatinya?
Hapusbid'ah ya...?
~ Sholat tarawih sebulan penuh, inisiatif sahabat
~ Adzan jum'at dua kali, inisiatif sahabat
~ pembukuan al-quran, inisiatif sahabat...
Berani membid'ah kan sahabat yang sudah di jamin surga?
paman Nabi yang siapa?
Hapusriwayat yang mengatakan bahwa paman Nabi ini mendapatkan keringanan hukuman, riwayat ini dari siapa?
bid'ah ya...?
~ Sholat tarawih sebulan penuh, inisiatif sahabat?
ini sudah di jelaskan dalam artikel lain
http://brianmuslim.blogspot.com/2013/05/definisi-bidah.html
~ pembukuan al-quran, inisiatif sahabat
pembukuan al-Qur'an itu bukan bid'ah syari'at (agama)
tapi bid'ah duniawi (seperti internet, komputer dll)
adapun acara di atas itu bid'ah syari'at
~ Adzan jum'at dua kali, inisiatif sahabat
ini termasuk ijma' sahabat dan boleh di lakukan, adapun pelaksanaan nya
adzan pertama di PASAR (BUKAN di MASJID)
adzan kedua di Masjid
lagi pula para sahabat pun sudah mendapatkan legalitas dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
adapun acara di atas itu tidak pernah di legal kan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
malahan yang PERTAMA KALI melakukan nya, adalah orang-orang SYI'AH
Apapun ijma' (kesepakatan) yang dilakukan oleh para SAHABAT berkenaan masalah agama bukan termasuk bid'ah...
HapusRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpesan...
“...Maka, hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan SUNNAH PARA KHULAFAUR RASYIDIN yang mendapat petunjuk sesudahku. Gigit (pegang erat) sunnah tersebut dengan gigi geraham. Tinggalkanlah hal-hal yang baru, karena setiap bid’ah adalah sesat” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah]
Ibnu Rajab menjelaskan :
“Perintah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk mengikuti sunnah beliau dan sunnah para al-khulafaur-rasyidin setelah mendengar dan taat kepada pemimpin merupakan bukti bahwa sunnah al-khulafaur-rasyidin harus diikuti sebagaimana halnya mengikuti sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. INI TIDAK BERLAKU BAGI SUNNAH PARA PEMIMPIN SELAIN AL-KHULAFAUR-RASYIDIN.”
@Brian al Huda
BalasHapusMengenai hadits mursal diringankannya siksa paman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu Abu Lahab terdapat bantahannya di sini...
http://al-atsariyyah.com/antara-abu-lahab-dengan-perayaan-maulid.html
@aerialsky: syukron, atas tambahan ilmu nya ^_^
Hapusaduhc jan. . . . pd ribut ngapa c? dikit-dikit bidngah. bidngah ki apa jane? muludan bidngah, rejeban bidngah. bidngah ki naik motor, naik mobil. pgn islami yaw numpak unta. lha nek upacara peringatan hari pahlawan bidngah gak? pdhal tujuane sama-sama "MEMPERINGATI" untuk meneladani'y.
BalasHapusdalil2 merayakan maulid
BalasHapuslbm.mudimesra.com/2012/03/dalil-merayakan-maulid.html
Semoga kita senantiasa di lindungi oleh Allah SWT dari jaring" syetan yg sangat halus, dlm islam tdk ada Bid'ah hasanah, smua Bid'ah syar'I (ibadah) itu dholalah (sesat).
BalasHapusIbnu Mas’ûd radhiyallâhu ‘anhu berkata,
اقْتِصَادٌ فِي سَنَةٍ خَيْرٌ مِنِ اجْتِهَادٍ فِي بِدْعَةٍ
“Hemat dalam suatu sunnah adalah lebih baik dari bersungguh-sungguh dalam suatu bid’ah.” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabarâny]
Hadeeeh, menbaca riwayat kelahiran Nabi dibilang sesat. Tp klo gw pikir-pikir lebih sesat membaca artikel ini deh. Artikel yg menanamkan kebencian pada Rasul, isinya pun saling menghujat satu sama lain.
BalasHapus8+2=10
BalasHapus5+5=10
3+7=10
Hasilnya sama, namun beda cara aja. Itulah islam perbedaan itu rahmat. So sesama islam jgn saling sesat mensesatkan.
Perayaan Maulid Nabi Saw. berdasar Hadiist
BalasHapushttp://shufi-indonesia.blogspot.com/2014/12/mana-dalilnya-perayaan-maulid-nabi-saw.html
perayaan Maulid Nabi Saw. adalah perbuatan terpuji.
BalasHapushanya saja, jika isinya banyak melanggar batas syari'at maka tidak dibenarkan.