Kamis, 21 Agustus 2014

Derajat Hadis “Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu”


Terdapat sebuah riwayat yang masyhur dilisan dan pendengaran dengan lafadz : "Surga dibawah telapak kaki ibu."
 Riwayat ini palsu, berikut keterangannya.
Terdapat dua shahabat yang meriwayatkannya yakni Anas bin Malik dan Ibnu Abbas radhiallahu anhum, berikut penjelasan ringkasnya :

Pertama : Dari jalan Anas bin Malik radhiallahu anhu :
Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Asy Syaikh dalam Al Fawaa'id no 25, Ad Daulabiy dalam Al Kunaa no 1911, Al Qudhaa'iy dalam Musnad no 119 dan Al Khauthib Al Baghdadi dalam Al Jamii no 1702 kesemuanya melewati jalur Manshur bin Muhaajir dari Abi Nadhr Al Abaar dari Anas bin Malik radhiallahu anhu secara marfu'.
Permasalahan yang terdapat pada riwayat ini adalah Abi Nadhr Al Abaar adalah perawi yang majhul -sebagaimana ditegaskan oleh Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaa'ifah no 6903 dengan berkata :
Abu Nadhr Al Abaar : tidak dijumpai biografinya didalam kitab rijal.
Adapun Manshuur bin Muhaajir dikatakan oleh Al Imam Ibnu Abi Haatim: "Berkata ayahku : dia majhul " ( Al Jarh Wa Ta'dil 4/352 )
Tentang dua orang perawi ini yakni Manshuur dan Abi Nadhr maka berkata Al Hafidz Ash Sakhaawi rahimahullah dalam Maqaashidul Hasaanah no 362 :
"Berkata Ibnu Thaahir : Manshuur dan Abu Nadhr tidak dikenal dan haditsnya munkar."

Kedua : Dari jalan Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhu 
Sebagaimana dibawakan oleh Ibnu Adiy dalam Al Kaamil no 1829 dari jalur 'Umar bin Sinaan dari 'Abbas bin Waalid dari Musaa bin Muhammad Al Atha' dari Abu Mulaih dari Maimun bin Mihraan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu secara marfu'.
Riwayat ini juga bermasalah : Muusa bin Muhammad salah seorang perawi hadits ini di jarh oleh para ulama, dan telah dimaklumi beliau sering membawakan riwayat riwayat palsu dan munkar.
Al Imam Adz Dzahaabi dalam Mizaanul 'Itidal 4/219 berkata :
"Didustakan oleh Abu Zur'ah dan Abu Haatim, berkata An Nasaa'i : tidak tsiqah. Berkata Ad Daraaquthniy dan selainnya : "matruk." Berkata Ibnu Hibban : "Tidak dihalalkan meriwayatkan darinya, dia pemalsu hadits." Ibnu Adiy berkata : "Dia pencuri hadits."
Maka riwayat dengan lafadz seperti ini adalah palsu.


Saya kutib dari catatan Ustadz Abu Asma Andre

1 komentar:

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih

 
Back To Top