Terdapat sebuah riwayat yang
masyhur dilisan dan pendengaran dengan lafadz : "Surga dibawah telapak kaki
ibu."
Riwayat ini palsu, berikut keterangannya.
Terdapat dua shahabat yang
meriwayatkannya yakni Anas bin Malik dan Ibnu Abbas radhiallahu anhum, berikut
penjelasan ringkasnya :
Pertama :
Dari jalan Anas bin Malik radhiallahu anhu :
Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu
Asy Syaikh dalam Al Fawaa'id no 25, Ad Daulabiy dalam Al Kunaa no 1911, Al
Qudhaa'iy dalam Musnad no 119 dan Al Khauthib Al Baghdadi dalam Al Jamii no
1702 kesemuanya melewati jalur Manshur bin Muhaajir dari Abi Nadhr Al Abaar
dari Anas bin Malik radhiallahu anhu secara marfu'.
Permasalahan yang terdapat pada
riwayat ini adalah Abi Nadhr Al Abaar adalah perawi yang majhul -sebagaimana
ditegaskan oleh Syaikh Al Albani dalam Adh Dhaa'ifah no 6903 dengan berkata :
Abu Nadhr Al Abaar : tidak dijumpai
biografinya didalam kitab rijal.
Adapun Manshuur bin Muhaajir
dikatakan oleh Al Imam Ibnu Abi Haatim: "Berkata ayahku : dia majhul
" ( Al Jarh Wa Ta'dil 4/352 )
Tentang dua orang perawi ini yakni
Manshuur dan Abi Nadhr maka berkata Al Hafidz Ash Sakhaawi rahimahullah dalam
Maqaashidul Hasaanah no 362 :
"Berkata Ibnu Thaahir :
Manshuur dan Abu Nadhr tidak dikenal dan haditsnya munkar."
Kedua : Dari jalan Ibnu 'Abbas
radhiallahu 'anhu
Sebagaimana dibawakan oleh Ibnu
Adiy dalam Al Kaamil no 1829 dari jalur 'Umar bin Sinaan dari 'Abbas bin Waalid
dari Musaa bin Muhammad Al Atha' dari Abu Mulaih dari Maimun bin Mihraan dari
Ibnu Abbas radhiallahu anhu secara marfu'.
Riwayat ini juga bermasalah : Muusa
bin Muhammad salah seorang perawi hadits ini di jarh oleh para ulama, dan telah
dimaklumi beliau sering membawakan riwayat riwayat palsu dan munkar.
Al Imam Adz Dzahaabi dalam Mizaanul
'Itidal 4/219 berkata :
"Didustakan oleh Abu Zur'ah
dan Abu Haatim, berkata An Nasaa'i : tidak tsiqah. Berkata Ad Daraaquthniy dan
selainnya : "matruk." Berkata Ibnu Hibban : "Tidak dihalalkan
meriwayatkan darinya, dia pemalsu hadits." Ibnu Adiy berkata : "Dia
pencuri hadits."
Maka riwayat dengan lafadz seperti
ini adalah palsu.
Saya
kutib dari catatan Ustadz Abu Asma Andre
terima kasih sudah berbagi, semoga tambah pahala. salam kenal Malang
BalasHapus