Data dan fakta : Usia psikologis anak sekarang, setengah dari
usia biologisnya.
Profil anak zaman sekarang :
1. Lemah fisik
2. Lemah mental
3. Lemah pola pikir
4. Lemah finansial
5. Lemah mental dan spiritual.
Alay : tidak punya pendirian, ikut-ikutan teman saja agar
diterima. Mudah dipengaruhi, gerakan minimalis, tidak berani menatap, dst. Takut
sendiri dalam kebenaran, walau tau. Dan lebih mending rame-rame dalam
kesalahan.
Tantangan anak dari luar :
1. Pola makan dan prestasi instant
2. Tidak melatih kesabaran dan berproses
3. Kebutuhan materi yang semakin tinggi
4. Ayah dan bunda bekerja, anak sendirian
5. Teknologi yang semakin pesat
6. Mematikan kreatifitas dan pola pikir jika mereka hanya mengkonsumsi
atau menggunakannya saja
7. Bisnis syahwat yang merajalela
8. Narkoba.
Orangtua kadang mengasuh anak menjadi generasi yang steril sehingga
menjadikan anak karakter text book daripada dipraktekkan .
Kondisi anak-anak kita : BLASTED
1. Bored (bosan)
Pola Rutinitas
kehidupan yang bisa diketahui dan biasa di ulang-ulang, sehingga membuatnya
menjadi bosan oleh karena itu fungsi orangtua harus lebih, sebagaimana TIMER daripada PARTNER dan ENTERTAINER.
Hiburan bagi anak
seperti makanan, kalau tdk dikenyangkan di rumah, maka mereka akan
"jajan" di luar.
Padahal Rasulullah shalallahu alaihi wasalam kalau pagi, beliau
suka bertanya dengan yang ringan-ringan dan memberi motivasi, bukan yang bertanya
yang berat, sulit, dan rutin seperti menanyakan tentang mimpi semalam.
Ibnu sirin, beliau
adalah orangtua yang tidak bisa menakwil mimpi, sehingga beliau belajar berkata-kata
yang positif.
Contoh sederhana agar tidak
bosan, masak tempe dengan bentuk yg lain. Bentuk huruf misalnya.
Opini : Bisa jadi anak yan
rajin sholat namun terkena pornografi dan narkoba, bukan karena sholatnya. Tapi
karena bosan.
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam berkata
sa’atan sa’atan adalah maksudnya hidup dinamis.
Anak yang bosan itu
akan cenderung berbuat negatif untuk membuang kebosanannya.
Ciri rumah tangga surga
adalah cukupkan tertawa dan banyak ceria.
2. Lonely (kesepian)
Kesepian jiwa meskipun
banyak harta. Kehidupan di rumah atau bersama keluarga ibarat terminal yaitu
hanya pemberhentian sementara, sehingga jarang ada percakapan, dan hanya basa
basi.
Kalau rumah tangga
penuh dengan buru-buru seperti itu, maka itu menandakan bahwa itu bukan
keluarga yang sakinah. Tidak bisa benar-benar mendengar dan memahami perasaan.
Sehingga terjadi Parent Distrust (rasa tidak percaya pada
orangtua). Karena tidak merasa ada ikatan batin dengan orangtua. Orangtua hanya
mengurus badan anak saja, tapi jiwanya tidak diurus dan kosong, sehingga jangan
heran jika anak lebih percaya pada orang lain.
Jiwa yang sepi amat
mudah dihuni oleh siapapun, asal Happy, maka berhati-hatilah dengan setting
rumah asosial, yang di dalam kamar terdapat kamar mandi, tivi, dan internet ( fasilitas
full ).
Tanda anak ada masalah
: Lama di kamar mandi, dan Jika bangun tidur kesiangan.
Rahasia orang kampung
ramah-ramah, karena jamban ada di belakang rumah, karena jadi tempat ngobrol dengan
tetangga. (Psikolog UI).
Fakta :
Banyak ribuan tweet
anak yang memaki orangtua, karena masalah ini. (Screen capture)
Cari kata kunci
"bangsat", akan banyak cacimaki itu ditujukan dari anak ke bundanya.
Fase 2 tahun adalah
fase emotional bonding (ikatan emosional) si anak. Oleh karena itu anak
harusnya disusui selama 2 tahun secara langsung, dan termasuk kesalahan jika orangtua
memberikan asi lewat botol.
Fungsi orangtua : Ayah
menegakkan aturan dan ibu menenangkan, kalau dibalik, maka anak bosan di rumah
karena ibunya kebanyakan mengurus aturan daripada memahami perasaan anak.
Otoritas aturan itu
harus di tangan ayah dan yang menegakkannya, bukan ibu. (Konsep dasar),
sehingga anak bisa ke ibu, tidak ke org lain.
3. Angry (marah)
Anak gampang marah dan
takut. Mentalnya kabur, bunuh diri juga akibat dari hal ini, anak menjadi tidak
rasional, hanya berdasarkan otak reptil otak otak refleks. Anak marah karena
kehilangan fiqur, sejak kecil biasa diancam dan ditakut-takuti, ini men
stimulus otak reptil.
Contohnya seperti :
1. Diancam dan ditakut-takuti
2. Desibel suara tinggi dan berteriak.
Kasus tuhan Cherrybelle,
ternyata adminnya adalah anak PSK (Penonton Studio Komersil), anak-anak semacam
itu di iming-imingi untuk penggembira tivi, akibatnya:
1. Ingin masuk tivi
2. Ketemua artis
3. Berpeluang menjadi artis
4. Dikasih honor.
Dan ternyata admin
tuhan cherrybell ada 11 orang, 8 muslim, 3 non muslim, motifnya hanya agar
terkenal, nanti kalau ketahuan tinggal tobat.
4. Stress atau Tired (tertekan)
Beban pikiran tidak
sesuai usia (tertekan), indikasinya gerakan dan ekspresinya minimalis dalam
segala suasana. Faktor pendorongnya lebih sering dengan cara diancam daripada diberi
kabar gembira, sehingga mencetak generasi BISA beragama tapi TIDAK
SUKA beragama.
Ada kisah ustadz, yang ayahnya
seorang hafiz dan dosen, akan tetapi anaknya lepas jilbab, sehingga anaknya
beragama dan beribadah karena takut dan merasa tidak enak dengan ayahnya. Ini salah
satu dampak menanamkan stress dan ketakutan kepada anak.
5. Father Hunger (Ketiadaan ayah)
Ketiadaan Ayah
secara psikologis, akan membuat figur seorang ayah tidak ada dan certia ayah
dapat dilihat dari figur seorang ibu, sehingga anak menjadi lebay dan cabe-cabean,
karena anak melihat figur ayahnya terdapat pada ibunya.
Fungsi ayah menjadi
hanya untuk memberi nafkah dan memberi izin untuk menikah. Faktanya 75% wanita di
indonesia menggugat cerai suaminya (penelitian departemen agama), ini dikarenakan
anak wanita tidak melihat sosok lelaki yang baik pada ayahnya (lelaki pertama yang
dikenalnya). Oleh karena itu wanita mudah untuk minta cerai karena dia tidak
ada pengalaman mempunyai ayah yang baik.
Kalau anak laki-laki,
maka biasanya jika trauma dengan ayahnya maka dia akan menjadi anak yang melambai
atau banci.
Dampak kerusakan psikologis anak-anak yang tidak mengenal
ayahnya :
1.
Rendah harga diri anak
2.
Bertingkah kekanak
kanakan
3.
Terlalu bergantung
4.
Kesulitan menetapkan
identitas seksual
5.
Kesulitan dalam belajar
6.
Kurang bisa mengambil
keputusan
7.
Untuk anak perempuan,
dia akan cenderung salah memilih pasangan karena dia tidak mempunyai figur.
Ibnu qoyyim berkata : "Jika anda amati kerusakan pada anak-anak,
pada umumnya berasal dari sisi ayahnya" (tuhfatul maudud)
Paradigma baru pengasuhan "Ibu adalah madrasah pertama
anak, dan Ayah adalah kepala sekolahnya"
Fungsi ayah :
1.
Harus membuat
sekolahnya nyaman
2.
Menentukan visi misi
evaluasi dan eksekusi program.
Saya
kutib dari akhi Kautsar Amru dengan sedikit editan dari saya.
0 komentar:
Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih