Tuduhan bahwa vaksin adalah konspirasi tidak berdasar sama
sekali. Berikut kami cantumkan jurnal ilmiah internasional yang membuktikan
bahwa Yahudi-Israel, Amerika, dan negara barat juga melakukan program vaksin.
Tentunya jurnal ilmiah yang bisa dikritisi, bisa diakses luas dan bertaraf
internasional tidak bisa dibilang bohong, konspirasi dan sumber tidak valid dll.
1. Tentara Amerika melakukan program,
vaksin.
Jurnal :
“Immunization to
Protect the US Armed Forces: Heritage, Current Practice, and Prospects”
Sangat lucu jika mereka
mau bunuh diri dengan melemahkan dan membodohi pasukan perang mereka dengan
imunisasi.
2. Israel melakukan program vaksin.
Jurnal :
“The Isarel National
Immunization Regisry”
Penulisnya dari
kementrian kesehatan Israel lho..
3. Pro-kontra tidak terjadi pada orang
islam saja, Sekelompok Yahudi Orthodoks juga menolak vaksin karena katanya
“haram”.
Jurnal :
“Vaccination in
Halakhah and in Practice in the Orthodox Jewish Community”
Masa sih vaksinasi
konspirasi Yahudi Israel?
4. WHO yang dituduh antek Yahudi dan
Barat, ternyata berusaha melakukan negosiasi dengan Vatikan untuk membantu
meluruskan persepsi yang salah tentang vaksin kepada masyarakat.
Dari situs resmi WHO, ada
wawancara dengan seorang antropologis, ia berusaha memberikan penyuluhan kepada
publik agar tidak termakan isu tidak benar mengenai vaksinasi. Baik di kalangan
Kristen maupun Yahudi yang menentang. Jadi bukan sebagian orang Islam saja yang
menentang vaksinasi munisasi.
Kami kutip beberapa isi
wawancara yang kemudian dipublikasikan dengan judul :
“Underlying issues are
key to dispelling vaccine doubts”
Dijelaskan dalam
wawancara tersebut :
“WHO officials even
held a meeting at the Vatican to set the record straight and engage leaders of
the Catholic Church to help dispel the rumours. Similar approaches were taken
to resolve the polio vaccination boycott in Nigeria when meetings were convened
between WHO officials and the Organization of Islamic States”
“Para pejabat WHO bahkan
mengadakan pertemuan di Vatikan untuk meluruskan (hal-hal negatif dan tidak
benar mengenai vaksin) dan melibatkan para pemimpin dari Gereja Katolik untuk
membantu menghilangkan pemberitaan negatif tersebut. Pendekatan serupa juga
diambil untuk menyelesaikan boikot vaksinasi polio di Nigeria ketika dilakukan perundingan
antara pejabat WHO dan Organisasi Negara-negara Islam”
5. Di Gaza palestina juga ada program
vaksinasi.
Jurnal :
“Efficacy of diphtheria
and tetanus accination in Gaza, Palestine”.
Kelompok antivaksin juga
mengatakan bahwa vaksinasi adalah konspirasi barat dan Yahudi agar kaum
muslimin melemah, mandul dan gampang sakit. Ternyata fakta dilapangan tidak
demikian. Contohnya adalah negara Indonesia sendiri. Negara Indonesia sudah
lama menerapkan vaksinasi bahkan ada yang merupakan program wajib. Ternyata
penduduk Indonesia terus berkembang dengan pesat jumlahnya sehingga pemerintah
Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana membatasi kelahiran anak untuk
mencegah lahirnya banyak anak serta semakin banyaknya penduduk Indonesia. Ini
bukti bahwa tidak benar vaksinasi membuat mandul dan sebagainya.
Bahkan penduduk Gaza di
Palestina yang terkenal wanitanya sangat subur dan banyak melahirkan sehingga
walaupun gaza sering diserang dan sering terjadi peperangan yang memakan banyak
korban jiwa tetapi jumlah mereka terus bertambah dan tidak berkurang. Ternyata
penduduk Gaza juga melakukan vaksin dan ada program vaksin bagi penduduk Gaza.
Terdapat sebuah jurnal Ilmiah yang meneliti tentang vaksinasi di daerah Gaza.
Nah, kalo ada yang berkata
:
“Vaksinnya Yahudi dan
Amerika berbeda dengan vaksin yang dikasi ke Indonesia dan umat Islam”
Jawabnya : Jurnal-jurnal
diatas sudah menjawabnya, ilmu vaksin terbuka luas dan semua juga
mempelajarinya, baik ilmuan Indonesia atau ilmuan Islam. Ilmuan Indonesia dan
umat Islam pintar-pintar lho.
Vaksin mubah dan
bermanfaat, tidak ada paksaan dalam agama jika ingin vaksin atau tidak. Mari
bijak bersikap dan tidak perlu saling bermusuhan, menjatuhkan karena
permasalahan vaksin karena kita kaum muslimin bersaudara dan berhak mendapatkan
hak-hak persaudaraan.
Semoga bermanfaat bagi
kaum muslimin.
Penulis : dr. Raehanul Bahraen
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus