Rabu, 30 Juli 2014

Menyingkap Keabsahan Halal Bihalal

Pengertian Halal Bihalal dan Sejarahnya Secara bahasa, halal bihalal adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun pemakaian masyarakat Arab sehari-hari. Masyarakat Arab di Makkah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia -dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya ‘halal?’...

Minggu, 27 Juli 2014

Asal Muasal kalimat ‘Minal 'Aidzin Wal Faizin’

Frasa yang akan banyak diucapkan orang di hari berbuka (baca: ‘iedul fitri) adalah “Minal Aidin Wal Faizin”. Seringkali frasa berbahasa Arab ini diikuti dengan frasa berbahasa Indonesia : maaf lahir dan batin. Orang mengucapkan dua frasa ini biasanya sambil menyorongkan tangan untuk bersalaman. SMS pun akan banyak mengutip frasa ini. Bahkan iklan di media cetak dan televisi juga menampilkan rangkaian kata ini. Seringkali pula tulisan berhuruf...

Minggu, 20 Juli 2014

Relakah Dirimu Menjadi Hiasan Syaitan Di Dunia Nyata dan Dunia Maya

Adalah hal yang wajar apabila seorang wanita ingin terlihat cantik, asalkan ditujukan untuk suaminya sendiri. Lalu bagaimana halnya kalau ada wanita yang ingin terlihat cantik dengan jilbabnya tapi bukan untuk dilihat suaminya? ATAU PASANG PHOTO DI FB AGAR SEMUA MATA MEMANDANGINYA ? Duhai wanita muslimah yang merindukan Jannah, wanita macam apakah yang ingin selalu tampil cantik tapi bukan untuk suaminya? Siapakah yang telah meracunimu...

Sabtu, 19 Juli 2014

5 Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua Kepada Anak

Bukan rahasia lagi, orangtua harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Apa yang kita katakan -dan cara kita mengatakannya- adalah masalah penting. Cara komunikasi orangtua akan memberi dampak pada hubungan orangtua-anak dalam jangka panjang. Kalimat sederhana yang keluar dari mulut orangtua saat sedang frustrasi dapat berdampak besar. "Kata-kata bisa menyakitkan dan tidak bisa ditarik ulang, jadi berhati-hatilah,"...

Senin, 14 Juli 2014

Wahabi, Mohammad Natsir dan Indonesia

Sejak dulu sampai masa kampanye Pilpres 2014 di Negeri kita tak jemu-jemunya mengangkat tema lama yaitu Wahabi. Spanduk salah satu Capres dengan bunyi “Menolak Ajaran Wahabi, Menjaga Tradisi” terpampang mesra disudut kota. Wahabi seolah seperti hantu yang menakutkan. Di Negeri ini Wahabi diidentikkan dengan Islam Garis Keras yang suka memaksakan kehendaknya, gemar menyesatkan sesama muslim dengan cap ahli bid'ah, takfiri dan tuduhan lainnya....

 
Back To Top