Minggu, 26 Februari 2012

Lahirnya Rafidhah

Rafidhah lahir ke permukaan ketik seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba' hadir dengan mengaku sebagai seorang muslim, mencintai Ahlul Bait (keluarga Nabi), berlebih-lebihan di dalam menyanjung Ali bin Abi Tholib ra, dan mendakwahkan adanya wasiat baginya tentang ke khalifahannya, yang pada akhirnya ia mengangkatnya sampai ke tingkat ketuhanan. Hal ini diakui oleh buku-buku Syi'ah itu sendiri.
Al-Qummi pengarang buku al-Maqalaat wal Firaq mengaku dan menetapkan akan adanya Abdullah bin Saba' ini dan menganggapnya orang yang pertama kali menobatkan keimanan (kepemimpinan) Ali bin Abi Tholib ra dan dia akan kembali hidup di akhir zaman. Di samping ai juga termasuk orang yang pertama mencela Abu Bakar, Umar, Usman dan Para sahabat yang lainnya. Ini disebut juga oleh an-Nubakhti dalam bukunya Firoqus Syi'ah dan al-Kasyi.
adapun penganut Syi'ah kontemporer yang mengakui adanya sosok Abdullah bin Saba' ini adalah Muhammad Ali al-Mu'allim dalam bukunya: Abdullah bin Saba', al-Haqiqotul Majhulah (Abdullah bin Saba', sebuah hakikat yang Terlupakan). Pengakuan merupakan argumen yang paling kuat, dan itu semua muncul dari para tokoh senior Syi'ah sendiri.
Al-Baghdadi berkata: "As-Sabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba', yang berlebih-lebihan dalam mengagungkan Ali bin Abi Tholib ra, sehingga ia mendakwakannya sebagai seorang nabi, sampai kepada pengakuan bahwa dia adalah Allah."
Al-Baghdadi menambahkan:"Ibnus Sauda' (nama lain Abdullah bin Saba') adalah seorang Yahudi dari penduduk Hirah, yang berpura-pura menempatkan dirinya beragama islam sebagai senjata agar bisa memiliki pengaruh dan kepemimpinan pada penduduk Kufah. Dia Berkata kepada penduduk Kufah bahwa ia mendapati dalam kitab Taurat bahwa setiap nabi memiliki wasiat (seorang yang diwasiati untuk menjadi khalifah/imam). Dan Ali adalah washi-nya Nabi Muhammad SAW. Asy-Syahrastani menyebutkan bahwa Abdullah bin Saba' adalah orang yang pertama kali memunculkan pernyataan Ali bin Abi Tholib ra diangkat sebagai imam berdasarkan nash. Demikian juga dikatakan bahwa As-Sabaiyyah adalah sekte yang pertama kali menyatakan tentang hilangnya imam mereka dan munculnya kembali di kemudian hari."
Pada masa berikutnya orang-orang Syi'ah - meskipun mereka ini (Syi'ah) terbagi menjadi bermacam sekte dan saling berselisih - mewarisi keyakinan akan keimanan dan hak Ali sebagai khalifah berdasarkan kepda nash maupun wasiat.
Ini semua merupakan warisan Abdullah bin Saba', selanjutnya mereka pun berkembang menjadi berpuluh-puluh sekte dengan aneka ragam perbedaan pendapat yang banyak sekali.
Dengan demikian jelaslah, bahwa Syi'ah membuat ideologi-ideologi baru seperti adanya wasiat kekhalifahan Ali bin Abi Tholib ra, munculnya kembali imam mereka di kemudian hari, menghilangnya imam dan bahkan penuhanan para imam mereka sebagai bukti mereka hanya mengekor kepada Abdullah bin Saba' seorang
Yahudi.

0 komentar:

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih

 
Back To Top