Ada sebuah riwayat mengenai ilmu kebal
yang dimiliki al-Harits ad-Dimasyqi yang muncul di Syam pada masa pemerintahan
‘Abdul Malik bin Marwan, lalu mengaku dirinya sebagai nabi. Setan-setan telah
melepaskan rantai-rantai yang melilit di kedua kakinya, membuat tubuhnya
menjadi kebal terhadap senjata tajam, menjadikan batu marmer bertasbih saat
disentuh tangannya, dan ia melihat sekelompok orang berjalan kaki dan
menunggang kuda terbang di udara seraya berkata ia adalah malaikat padahal jin.
Ketika kaum muslimin telah berhasil
menangkap al-Harits ad-Dimasygi untuk dibunuh, seseorang menikamkan tombak ke
tubuhnya, namun tidak mempan (punya ilmu kebal). Maka ‘Abdul Malik bin Marwan
berkata kepada orang yang menikamnya itu: “Itu adalah karena engkau tidak
menyebut Nama Alloh Ta’ala ketika menikamnya.” Maka ia pun mencoba lagi
menikamnya dengan terlebih dahulu membaca bismillah dan ternyata tewaslah ia
seketika.
Mengalahkan orang punya ilmu kebal cukup
dengan menyebut nama Allah, sebab hakikatnya tipu saya setan itu lemah, Alloh
berfirman: "Sesungguhnya tipu daya setan adalah lemah" (an nisa' :
76)
Allah tidak pernah memberikan ilmu kebal
kepada para Nabi, sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam. Dan para Nabi sendiri tidak pernah belajar ilmu kebal, tidak
pula mengajarkan ilmu sejenis itu kepada ummatnya.
Sebagai contoh, pada Perang Uhud gigi
Nabi Muhamad shallallahu 'alaihi wa sallam patah, bahkan beliau menderita
luka-luka ketika masuk ke dalam sumur perangkap yang disediakan musuh. Nabi
Yahya Alahissalam kepalanya dipenggal dan dijadikan mahar (maskawin) oleh raja
kafir yang dzalim.
Sayyidina Hamzah ditombak oleh Wahsi
seorang hamba sahaya milik Hindun, kemudian oleh Hindun jantung sayyidina
Hamzah dicabik-cabik dengan penuh dendam. Sayyidina Umar ketika sedang shalat
terbunuh dengan khonjir (semacam pisau belati) oleh Abu Lu’ Lu’ seorang majusi
yang pura-pura masuk Islam.
Sayyidina Utsman bin Affan terbunuh oleh
demonstran yang terhasut provokasi Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang
pura-pura masuk Islam. Padahal ketika itu sayyidina Utsman bin Affan sedang
menjalankan ibadah shaum. Sayyidina Ali ditusuk oleh Abdurahman bin Muljan
seorang khawarij.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa
Allah tidak memberikan ilmu kebal kepada para Nabi sekalipun. Kalau kepada para
Nabi saja tidak, apalagi kepada orang biasa.
Di Indonesia ini yang merupakan negeri
yang subur akan syirik dan khurafat, ada banyak praktisi yang menawarkan ilmu
kebal ini. Adapun tatacara atau metode untuk mendapatkannya bisa bermacam-macam
tergantung dari praktisi tersebut.
Sebutlah Kiai Salik, seorang guru
kekebalan. Hanya dengan komat-kamit membaca mantra, Salik dikabarkan mampu
menyetrum manusia dengan kesaktian. Hasilnya, dalam sekejap, seseorang jadi
superman. Pedang setajam apa juga tak akan mampu merobek kulit. Pelor pun hanya
mampu menyentuh dan lantas mental jatuh ke tanah. Sedang panas api membara tak
berdaya menghanguskan mereka yang sudah ditulari ilmu. Syarat-syaratnya pun
ditanggung ringan. Cukup datang dan berminat.
Salik buka praktek seperti dokter, pasiennya
mengalir setiap hari. Bisnis “mengisi” agar orang jadi kebal itu telah
mengangkat hidup Salik. Kini ia tak perlu lagi bertani dan berdagang untuk
mengasapi dapurnya. Biasanya, sebelum mantra sakti dibisikkan, pasien yang
datang kepada Salik terlebih dahulu melewati serangkaian upacara sederhana.
Para langganan harus duduk di atas golok yang diletakkan di atas sajadah. Tapi
sebelum itu tidak boleh lupa meletakkan duit di dekat golok. Besarnya lebih
dari Rp 10 ribu. “Duit itu memang bagian dari upacara pengisian kekebalan,”
kata Salik. Sebelum dikerudungi kain putih, “calon orang kebal” harus minum
sebagian dari segelas air putih yang ditaburi sejumput ketan hitam. Sisanya
dibasuhkan ke sekujur tubuh. Sembari memegang kepala pasien, Kiai Salik baru
membacakan mantra saktinya. Maka, selesai rangkaian prosesi itu.
Di Desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa
Tengah, ada Sunarwi juga pasang tawaran ilmu. Namun, menularkan kiat kekebalan
Sunarwi lebih berat dibanding Salik. Muridnya untuk mendapatkan kekebalan
diwajibkan mengadakan kenduri opor ayam dan nasi putih. Ayamnya jago putih
mulus, berasnya empat kilogram. Bila jatuh tepat 1 Syuro, murid-murid Sunarwi
wajib mandi di sungai sebatas dada, tepat pada jam 24.00. Mereka juga kudu
menyelam sebanyak 49 kali. Entahlah, apa makna angka-angka itu. Yang jelas,
setiap malam Jumat, murid Sunarwi harus keluar rumah, tepat jam 24.00.
Menghadap ke arah timur, untuk bersemadi meminta ampun kepada Allah. Barulah
Sunarwi memberi jimat yang berbau kearab-araban (rajah).
Ada juga Ormas , yang mewajibkan
pengikutnya untuk Puasa 40 hari untuk mendapatkan ilmu kebal sejata dan
petasan. Secara sekilas, nampaknya ritual yang dilakukan adalah ritual yang
syar’i, yakni berpuasa. Tapi betulkah seperti itu? Ternyata tidak. Cobalah
periksa lebih lanjut, maka akan timbul beberapa pertanyaan berkenaan ritual
yang dilakukan untuk mendapatkan ilmu kebal ini, yakni:
Adakah puasa yang lebih banyak dilakukan
oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam yang diajarkan oleh beliau kepada
umatnya melebihi banyaknya puasa di bulan Ramadhan, yakni selama 29 atau 30
hari (satu bulan penuh)? Setelah kita menilik hadits-hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam, tidak kita jumpai beliau berpuasa lebih banyak dari bilangan di bulan
Ramadhan. Akan tetapi coba perhatikan bilangan puasa yang ditentukan oleh
manusia-manusia sakti ini! Untuk mendapatkan ilmu kebal, mereka diwajibkan
berpuasa selama 40 hari!
Allaahulmusta’an.
Kemudian, hal lain yang perlu kita
cermati adalah para manusia sakti tersebut diwajibkan berpuasa selama 30-40
hari untuk memperoleh kesaktian berupa ilmu kebal ini. Apakah mereka memiliki
Tuhan selain Allah ta’ala yang mewajibkan puasa untuk mendapatkan ilmu kebal?
Atau apakah mereka memiliki Nabi dan Rasul yang lain selain Rasulullah Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam yang mensyari’atkan puasa untuk memperoleh ilmu
kebal? Jika mereka jawab tidak, lalu siapa yang mewajibkan dan mensyari’atkan
mereka untuk berpuasa selama 40 hari untuk memperoleh ilmu kebal?
Puasa yang diwajibkan oleh Allah dan
Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wasallam hanya ada tiga, yakni puasa wajib di
bulan Ramadhan, puasa nadzar dan puasa qadha` untuk membayar hutang puasa.
Selain dari tiga puasa itu tidaklah wajib hukumnya. Maka, dari mana mereka bisa
mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan oleh Allah dan Rasul-Nya?
Allah ta’ala memperingatkan kita agar
tidak mengikuti selain apa yang Dia turunkan. Allah ta’ala berfirman:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti selain itu.” (QS. Al-A’raf: 3)
Allah ta’ala memerintahkan kepada kita
untuk mengikuti apa yang datang dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Allah ta’ala berfirman:
“Apa yang diberikan Rasul kepada kalian,
maka terimalah. Danapa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS.
Al-Hasyr: 7)
Sebanarnya Agama Syi'ah bathiniyah
pertama kali yang membuat semua Ayat Al Qur'an dapat dijadikan jimat, ada juga
beberapa ayat Al Qur'an Surat Yusuf, dibaca khusus untuk Pengasihan memikat
lawan jenis, ajaran mereka ada juga tenaga dalam dengan menghentakkan tangan
kanan ke depan sebagai tanda memukul, maka lawan yang berada di depan kami
terhempas ke belakang tanpa harus menyentuh lawan tersebut hanya dengan
melafadzkan ayat-ayat mu’awidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) sambil menahan
nafas.
Saya tidak ragu lagi bahwa
kekuatan-kekuatan tersebut didapatkan dengan melibatkan bantuan jin. Meskipun
mendapatkan kekuatan itu dengan mengamalkan amalan-amalan yang diklaim sebagai
amalan yang Islami. Akan tetapi setelah kita telisik lebih jauh, ternyata
amalan-amalan tersebut tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sementara,
kita dilarang meminta tolong kepada jin untuk mendatangkan manfaat atau menolak
mudharat. Allah ta’ala berfirman:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang
laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS.
Al-Jin: 6)
Satu-satunya Nabi dan Rasul yang
diberikan mukjizat yang diberikan wewenang dan kekuasaan untuk memanfaatkan
kekuatan jin hanyalah Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam. Hanya beliaulah
satu-satunya manusia yang diberikan wewenang itu. Setelah beliau, para nabi
yang lain tidak diberikan wewenang itu. Para Nabi itu diperintahkan untuk
berjuang dengan segala resiko fisik, bahkan resiko kematian.
Dengan demikian, kita tahu bahwa ilmu
kebal bukanlah ajaran Islam. Ilmu kebal yang didapatkan dengan melakukan
berbagai ritual tidak lain dengan melibatkan bantuan jin yang mana meminta
bantuan jin dalam hal seperti ini hukumnya haram.
Wallaahu a’lam bish-shawaab.
Saya kutib dari catatan: Ust Perdana
Akhmad
Wah, maenarik ..
BalasHapusvisit back : http://bauk0077.blogspot.com (Tempatnya Download Games PC).
Thanks gan ..
Menarik sekail pembahasannya. . .
BalasHapusBerarti kesenian banten ( debus ) termasuk dong?
BalasHapusiya, ilmu debus kan juga menggunakan jin ^_^
Hapusapakah ilmu dabus itu menggunakan setan juga ????
Hapussetan itu adalah sifat tercela yang dimiliki oleh manusia dan jin.
Hapusjadi jika ia melakukan maksiat kepada Allah, maka ia di sebut setan.
selengkapnya bisa dibaca di sini
http://www.konsultasisyariah.com/perbedaan-jin-setan-dan-iblis/
wallahu a'lam
asik,, allahu akbar
BalasHapusapakah ilmu kebal yang dimaksud disini sama dengan tenaga dalam ?
BalasHapusBrartu orang sakti malah lebih mudah dibunuh? Klo gitu berburu begal harus baca bismilah biar tembus kulitnya
BalasHapusberantaslah perguruan tenaga dalam yg mempunyai unsur kesesatan
BalasHapussuka bingung bagaimana ciri orang punya ilmu kebal ?
BalasHapusOh iya teman gw puasa sering lalu beberapa bulan dia melihat ghaib sering kesurupan....terus dia buka usaha tapi tidak membuahkan hasil (alias tidak sukses) sebelum itu suami istri disuruh mandi kembang....apakah perbuatan itu musyrik?? Sholat 5 waktu selalu ...apakah itu berdosa..mohon pencerahannya sy Sempat ditawarin mandi kembang? Tapi sy tidak mau..
BalasHapusMohon balasan ...081380434243 WA berarti punya sebidang ilmu kebal atau pengasihan a tau sejenis tidak dianjurkan yaaa? Lalu apakah masuk neraka?
HapusMohon balasan ...081380434243 WA berarti punya sebidang ilmu kebal atau pengasihan a tau sejenis tidak dianjurkan yaaa? Lalu apakah masuk neraka?
HapusOoh iya satu lagi bagaimana waktu kejadian perang Ambon yg punya ilmu kebal turun tangan dari penjuru Banten dan Surabaya apa itu termasuk musik dan berdosa...
Hapuspertama, tentang mandi kembang, biasanya masyarakat kita jika menemui kesulitan / kesialan datang ke dukun atau yang sekarang berubah menjadi kyai dukun karena memakai gambis dan sebagainya, dan biasanya mereka menyuruh hal hal yang secara akal sehat pun bertentangan belum lagi dalam masalah hukum di dalam syariat yang tidak pernah di ajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, salah satunya mandi kembang itu.
Hapuskedua, ilmu kebal, pesugihan adalah haram dan termasuk syirik besar
ketiga, apapun alasannya, pelaku kebal tetap berdosa karena melakukan syirik