Pada sepuluh hari pertama dari bulan Muharrom setiap tahun,
orang-orang Syi'ah mengadakan ritual kesedihan dan ratapan. saat itu mereka
melakukan demonstrasi di jalan-jalan dan lapangan-lapangan umum, dengan memakai
pakaian serba hitam, sebagai lambang kesedihan mereka. Hal ini mereka lakukan
untuk mengenang gugurnya Al-Husein ra, dengan berkeyakinan bahwa ini merupakan
sarana pendekatan kepada Allah yang paling agung.
Dalam acara ini mereka memukul-mukul pipi dengan tangan mereka,
memukul dada dan punggung, menyobek-nyobek saku, menangis berteriak histeris
dengan menyebut, "Ya Husein-Ya Husein!!."
Terutama pada tanggal 10 Muharrom, mereka melakukan itu lebih dari
perbuatan diatas. mereka memukuli diri sendiri dengan cermeti dan perang,
sebagaimana terjadi di negara yang dikuasai oleh Rafidhah seperti di iran.
Bahkan para tokoh terkemuka mereka menganjurkan perbuatan yang
hina ini, yang dijadikan lelucon bangsa lain.
Pernah salah seorang dari narasumber mereka yang bernama Muhammad
Hasan Ali (Kasyiful Ghitha), ditanya tentang perbuatan kaumnya yang
memukul-mukul pipi dan yang lainnya, maka ia menjawab, itu semua merupakan
syiar ajaran Allah, sebagaimana firman-Nya:
و من يعظم شعئر الله فإنها من تقوى القلوب
artinya;"Demikianlah(perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati."
(Al-Hajj:32)
Acara-acara yang hina ini mereka lakukan setiap tahun. Perlu
diketahui, Nabi SAW melarang perbuatan ini. Seperti dalam riwayat Muslim hadits
no. 103, tentang larangan memukul pipi dan menyobek-nyobek saku,
tapi Rafidhahadalah sekte yang paling banyak mendustakan hadits Nabi SAW.
Wallahu a'lam
Wallahu a'lam
0 komentar:
Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih