Sabtu, 30 November 2013

Biografi Singkat Al-Imam Al-Humaidi rahimahullah


Nama lengkap beliau adalah 'Abdullaah bin Az-Zubair bin 'Iisaa bin 'Ubaidillaah bin Usaamah bin 'Abdillaah bin Humaid bin Zuhair bin Al-Haarits bin Asad bin 'Abdul 'Uzzaa, Abu Bakr Al-Humaidiy Al-Asadiy Al-Qurasyiy Al-Makkiy. Al-Imaam Al-Haafizh Ats-Tsiqah Al-Faqiih Syaikhul Haram, shaahibul Musnad. Beliau keturunan Asad bin 'Abdul 'Uzzaa yang mana bani Asad dinasabkan kepadanya, oleh karena itu beliau masih satu garis keturunan dengan Ummul Mu'miniin Khadiijah binti Khuwailid dan Az-Zubair bin Al-'Awwaam -radhiyallahu 'anhuma-.
Tidak disebutkan secara pasti mengenai tahun kelahiran beliau pada kitab-kitab tarikh dan biografi (ada yang menyebutkan beliau lahir tahun 170 H) selain bahwa beliau dilahirkan di Makkah Al-Mukaramah, tumbuh disana dan belajar kepada hafizh dan imam di zamannya, yaitu Sufyaan bin 'Uyainah, menjadi sahabat dekatnya dan hafal hadits darinya sebanyak 10.000 hadits. Kemudian beliau bermulazamah dengan Al-Imaam Asy-Syafi'iy, menjadi sahabatnya dan menemaninya dalam perjalanan-perjalanannya. Al-Humaidiy ikut rihlah ke Mesir bersama gurunya tersebut hingga akhir hayatnya pada tahun 204 H, kemudian Al-Humaidiy kembali ke Makkah dan menghabiskan sisa umurnya disana.

Guru-guru Beliau
Imam Al-Humaidiy mempunyai banyak guru. Al-Haafizh Al-Mizziy menyebutkan guru-gurunya tersebut, diantaranya adalah
Sufyaan bin 'Uyainah
Bisyr bin Bakr At-Tuniisiy
Hammaad bin Usaamah
'Abdullaah bin Al-Haarits Al-Jumahiy
Abu Shafwaan 'Abdullaah bin Sa'iid Al-Umawiy
'Abdul 'Aziiz bin 'Abdush Shamad Al-'Ammiy
'Abdul 'Aziiz Ad-Daraawardiy
'Aliy bin 'Abdul Hamiid bin Shaifiy
Fudhail bin 'Iyyaadh
Muhammad bin Idris Asy-Syaafi'iy
Marwaan bin Mu'awiyah Al-Fazaariy
Wakii' bin Al-Jarraah
Al-Waliid bin Muslim
Ya'laa bin 'Ubaid
Muhammad bin 'Ubaid Ath-Thanaafisiy
'Abdul 'Aziiz bin Abu Haazim
Ibraahiim bin Sa'd
Abu Dhamrah Anas bin 'Iyyaadh
'Abdullaah bin Rajaa' Al-Makkiy
'Abdurrahman bin Sa'd bin 'Ammaar Al-Mu'adzin, dan lain-lain. Rahimahumullahu ajma'in.

Murid-murid Beliau
Diantara murid-muridnya yang meriwayatkan hadits darinya, adalah Muhammad bin Ismaa'iil Al-Bukhaariy, Abu Dawud As-Sijistaaniy, Muhammad bin 'Iisaa At-Tirmidziy, Ibnu Maajah Al-Qazwiiniy, Abu 'Abdurrahman Ahmad bin Syu'aib An-Nasaa'iy, Muhammad bin Yahyaa Adz-Dzuhliy, Ya'quub bin Syaibah, Ya'quub bin Sufyaan, Abu Haatim Muhammad bin Idriis Ar-Raaziy, Abu Zur'ah 'Ubaidullaah bin 'Abdul Kariim Ar-Raaziy, Muhammad bin 'Aliy bin Maimuun Ar-Raqqiy, Salamah bin Syabiib, Ismaa'iil Al-Ashbahaaniy, Abul Azhar Ahmad bin Al-Azhar An-Naisaabuuriy, Bisyr bin Muusaa Al-Asadiy, 'Ubaidullaah bin Fadhaalah An-Nasaa'iy, Haaruun Al-Hammaal, Yuusuuf bin Muusaa Al-Qaththaan, dan lain-lain. Rahimahumullahu ajma'in.

Pendapat Para Ulama Mengenai Beliau
Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Al-Humaidiy di sisi kami adalah seorang Imam."
Abu Haatim berkata: "Orang yang paling tsabt pada hadits Ibnu 'Uyainah adalah Al-Humaidiy, dia adalah yang paling utama dari sahabat-sahabat Ibnu 'Uyainah dan dia Imam yang tsiqah."
'Abdurrahman bin Abu Haatim berkata: dari Muhammad bin 'Abdurrahman Al-Harawiy, "Aku mendatangi Makkah pada tahun 198 H ketika Ibnu 'Uyainah wafat pada permulaan tahun, 7 bulan sebelum kedatangan kami. Kemudian kami bertanya kepada sahabat-sahabat Ibnu 'Uyainah, mereka menyebut nama Al-Humaidiy kepadaku. Maka aku menulis hadits Ibnu 'Uyainah darinya."
Ya'quub Al-Fasawiy berkata: "Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, dan aku menerima nasihat-nasihat untuk Islam dan pemeluknya dari beliau."
Muhammad bin Sahl Al-Quhustaaniy berkata: telah menceritakan kepada kami Ar-Rabii' bin Sulaimaan, aku mendengar Asy-Syafi'iy mengatakan: "Aku belum pernah melihat sahabat dekatku yang paling haafizh dari Al-Humaidiy, dia menghafal hadits Sufyaan Ibnu 'Uyainah sebanyak 10.000 hadits."
Muhammad bin Ishaaq Al-Marwaziy berkata: aku mendengar Ishaaq bin Raahawaih berkata: "Para Imam di zaman kami adalah Asy-Syaafi'iy, Al-Humaidiy dan Abu 'Ubaid."
Zakariyaa As-Saajiy berkata: aku bertanya kepada Abu Daawud: "Siapa sajakah sahabat Asy-Syaafi'iy?" Ia menjawab: "Yang paling awal dari mereka adalah Al-Humaidiy, Ahmad bin Hanbal dan Al-Buwaithiy, ia adalah Yuusuf bin Yahyaa Al-Mishriy."
Abul 'Abbaas As-Siraaj berkata, aku mendengar Muhammad bin Ismaa'iil Al-Bukhaariy mengatakan: "Al-Humaidiy seorang Imam dalam hadits."
Ibnu Hibbaan berkata: "Beliau shaahibus sunnah dan orang yang mulia didalam agama."
Al-Haakim berkata: "Al-Bukhaariy jika mendapati hadits dari Al-Humaidiy maka ia tidak beralih kepada yang lainnya."
Ibnu Hajar berkata: "Abdullaah bin Az-Zubair bin 'Iisaa Al-Qurasyiy Al-Asadiy Al-Humaidiy Al-Makkiy Abu Bakr, tsiqah haafizh faqiih dalam sahabat-sahabat Ibnu 'Uyainah, dari thabaqah ke-10."

Karya-karya Beliau
- Kitab Al-Musnad (Musnad Al-Humaidiy), karya beliau yang paling tersohor.
- Kitab Ar-Raddu 'Ala An-Nu'maan.
- Kitab Tafsiir Al-Qur'an, kedua kitab ini diriwayatkan oleh Muhammad bin 'Umair Ath-Thabariy.
- Kitab Dalaa'il.

Musnad Al-Humaidiy
Telah shahih penisbatan kitab Musnad kepada Imam Al-Humaidiy. Sanad riwayat kitab ini muttashil hingga Imam Bisyr bin Muusaa Al-Asadiy, dimulai dari Abu 'Abdillaah Muhammad bin Hammaad bin Muhammad bin Al-Husain Al-Harraaniy, dari Abul Hasan Sa'dullaah bin Nashr bin Sa'iid bin Ad-Dajaajiy, dari Abu Manshuur Muhammad bin Ahmad bin Al-Khayaath, dari Abu Thaahir 'Abdul Ghafaar bin Muhammad bin Ja'far bin Zaid Al-Mu'addib, dari Abu 'Aliy Muhammad bin Ahmad bin Al-Hasan bin Ishaaq Ash-Shawwaaf, dari Bisyr bin Muusaa Al-Asadiy.
Sebanyak 1338 hadits ada dalam kitab beliau. Penyusunannya dimulai dari musnad 4 khulafa' Ar-Raasyidiin yaitu Abu Bakr Ash-Shiddiiq, 'Umar bin Al-Khaththaab, 'Utsmaan bin 'Affaan dan 'Aliy bin Abi Thaalib, kemudian berturut-turut Az-Zubair bin Al-'Awwaam, 'Abdurrahman bin 'Auf, Sa'd bin Abi Waqqaash, Sa'iid bin Zaid Al-'Adawiy, Abu 'Ubaidah bin Al-Jarraah, 'Abdullaah bin Mas'uud dan seterusnya hingga yang terakhir adalah musnad Jaabir bin 'Abdillaah Al-Anshaariy, dan ditutup dengan pembahasan Ushuulus Sunnah oleh Imam Al-Humaidiy.
Dari 1338 hadits tersebut, sebanyak 582 hadits adalah muttafaqun 'alaih 'ala Asy-Syaikhaan, 96 hadits riwayat Al-Bukhaariy dan 152 hadits riwayat Muslim. Dari kitab Musnad ini, terlihat bahwa beliau termasuk ulama yang perhatian terhadap keshahihan sanad. Muhaqqiq kitab, Husain Saliim Asad telah menghitung hadits dha'iif dalam kitab Musnad ini dan hanya terdapat 7% hadits dha'iif dari 1338 hadits. Ini menunjukkan kecermatan Imam Al-Humaidiy dalam menyeleksi para perawi dan ketinggian manhaj beliau dalam kitab Musnadnya walaupun Imam Al-Humaidiy tidak menerangkan manhajnya secara jelas.

Aqidah Beliau
Al-Humaidiy adalah seorang Imam ahlussunnah wal jama'ah. 'Aqidah beliau secara jelas terlihat dari kitab beliau sendiri, mengikuti 'aqidah ahlussunnah yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam dan diikuti oleh para sahabatnya -radhiyallahu 'anhum-, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan orang-orang setelahnya yang setia mengikuti jalan mereka -rahimahumullahu ajma'in-.
Al-Humaidiy berkata pada pembahasan Ushuulus Sunnah di akhir kitab Musnad 2/358-362 :
As-Sunnah di sisi kami adalah berimannya seseorang kepada Qadar, baik dan buruknya, manis dan pahitnya.
Dan Al-Iimaan terdiri dari perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang, dan tidaklah bermanfaat perkataan kecuali diiringi dengan perbuatan, dan tidaklah disebut perbuatan dan perkataan kecuali dengan niat, dan tidaklah sempurna perkataan dan perbuatan dengan niat kecuali diiringi dengan sunnah.
Dan Al-Qur'an adalah Kalaamullah. Aku mendengar Sufyaan mengatakan, "Al-Qur'an Kalamullah, dan barangsiapa yang mengatakan makhluq, dia adalah seorang ahli bid'ah. Kami tidak mengetahui seorangpun yang mengatakan seperti itu (Al-Qur'an makhluq, -pent)."
Perkataan Ibnu 'Uyainah ini mengisyaratkan pada zaman beliau, madzhab Mu'tazilah belum berani menampakkan diri ke permukaan. Oleh karena itu perkataan Al-Qur'an makhluq tidak populer di masyarakat. Ia baru mengemuka setelah diberi angin oleh Khalifah 'Abbaasiyah, Al-Ma'muun -semoga Allah mengampuni beliau-, dan tersebarlah pendapat Al-Qur'an makhluq dengan pelopornya yaitu kaum Mu'tazilah dan Jahmiyah dengan para ulama buruknya, kemudian terjadilah banyak fitnah yang menimpa para ulama ahlussunnah (termasuk yang menimpa Al-Imaam Al-Bukhaariy dengan Al-Imaam Adz-Dzuhliy) lalu peristiwa penyiksaan beberapa ulama yang memegang teguh Al-Qur'an adalah Kalamullah, diantara mereka adalah Al-Imaam Ahmad bin Hanbal -rahimahullah-.
Dan mengikrarkan adanya ru'yah (ru'yatullah) setelah mati.
Dan yang seperti ini dari Al-Qur'an dan Al-Hadiits (beliau mengisyaratkan kepada ayat-ayat asma' wa shifat), kami tidak menambahinya dan kami tidak menafsirinya. Kami berdiri diatas apa-apa yang Al-Qur'an dan As-Sunnah berdiri padanya. FirmanNya, "Yang Maha Pengasih beristiwa diatas 'arsy," [QS Thaahaa : 5], barangsiapa yang mengatakan selain dari firman Allah ini, dia adalah seorang mu'aththil Jahmiy. Dan tidaklah kami berkata sebagaimana perkataan khawarij, "Barangsiapa yang melakukan dosa-dosa besar, maka dia kafir." Kami tidaklah mengkafirkan sedikitpun dari para pelaku dosa. Akan tetapi kekafiran adalah pada meninggakan 5 perkara yaitu perkara-perkara yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam, "Islam dibangun diatas 5 perkara, persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa di bulan Ramadhaan, dan berhaji ke Baitul Haraam."

Hadits-hadits Imam Al-Humaidiy yang terdapat dalam Shahiih Al-Bukhari
1.    Hadits pembahasan niat.
Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy 'Abdullaah bin Az-Zubair, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Sa'iid Al-Anshaariy, ia berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Muhammad bin Ibraahiim At-Taimiy, bahwa ia mendengar 'Alqamah bin Waqqaash Al-Laitsiy mengatakan, aku mendengar 'Umar bin Al-Khaththaab -radhiyallahu 'anhu- diatas mimbar mengatakan, aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niat, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang tergantung pada apa yang diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia niatkan." [Shahiih Al-Bukhaariy no. 1; Musnad Al-Humaidiy no. 28]

2.    Hadits terlarangnya dengki (iri hati) kecuali kepada 2 hal.
Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Ismaa'iil bin Abu Khaalid -dengan lafazh hadits yang lain dari yang diceritakannya kepada kami dari Az-Zuhriy-, ia berkata, aku mendengar Qais bin Abu Haazim berkata, aku mendengar 'Abdullaah bin Mas'uud berkata, Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada dengki kecuali terhadap dua hal, terhadap seseorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan terhadap seseorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain." [Shahiih Al-Bukhari no. 73; Musnad Al-Humaidiy no. 99]

3.    Hadits berkabungnya seorang wanita atas kematian seseorang selain suaminya.
Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, telah menceritakan kepada kami Ayyuub bin Muusaa, ia berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Humaid bin Naafi', dari Zainab binti Abu Salamah, ia berkata, ketika kabar kematian Abu Sufyaan sampai dari negeri Syam, Ummu Habiibah radhiyallahu 'anha meminta wewangian pada hari ketiga lalu memakainya untuk bagian sisi badannya dan lengannya dan ia berkata, "Sungguh bagiku ini sudah cukup seandainya aku tidak mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk berkabung melebihi tiga hari kecuali bila ditinggal mati suaminya yang saat itu dia boleh berkabung sampai empat bulan sepuluh hari." [Shahiih Al-Bukhari no. 1280; Musnad Al-Humaidiy no. 308]

4.    Hadits Al-'Aqiiq, lembah yang diberkahi.
Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, telah menceritakan kepada kami Al-Waliid dan Bisyr bin Bakr At-Tuniisiy, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Al-Auzaa'iy, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Yahyaa, ia berkata, telah menceritakan kepadaku 'Ikrimah, bahwa ia mendengar Ibnu 'Abbaas -radhiyallahu 'anhuma- mengatakan bahwa ia mendengar 'Umar -radhiyallahu 'anhu- mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam ketika berada di lembah Al-'Aqiiq bersabda, "Malaikat yang diutus oleh Rabbku datang kepadaku dan berkata, "Shalatlah di lembah yang diberkahi ini dan katakanlah, "Aku berniat melaksanakan 'umrah dalam ibadah haji ini." [Shahiih Al-Bukhari no. 1534; Musnad Al-Humaidiy no. 19]

5.    Hadits tentang sifat surga dan neraka.
Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, telah menceritakan kepada kami Abu Az-Zinaad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah berfirman, "Aku telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang shalih kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, telinga mendengarnya dan terbayangkan dari lubuk hati manusia." Bacalah firmanNya jika kamu menghendaki, "Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang telah disediakan untuk mereka (kenikmatan) yang menyedapkan mata." [QS As-Sajdah : 17]." [Shahiih Al-Bukhaariy no. 3244; Musnad Al-Humaidiy no. 1167]

Wafatnya Imam Al-Humaidiy
Beliau wafat pada bulan Rabii'ul Awwal tahun 219 H, demikianlah yang disebutkan Ibnu Sa'd, Al-Bukhari, Ibnu Hibbaan dan dikuatkan oleh Ibnu Hajar. Ada yang mengatakan tahun 220 H. Semoga Allah Ta'ala merahmati beliau, menerima semua amal kebaikannya dan mengampuni kesalahan-kesalahannya.

Wallaahu a'lam.
Sumber :
- Al-Jarh wa At-Ta'diil 5/56.
- Tahdziibul Kamaal no. 3270.
- Siyaru A'laam An-Nubalaa' 10/616.
- Tahdziibut Tahdziib no. 4373.
- Taqriibut Tahdziib no. 3320.
- Musnad Al-Humaidiy (e-book), tahqiiq Husain Saliim Asad Ad-Daaraaniy

Saya kutib dari tulisan akhi Tommi Marsetio

0 komentar:

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang baik dalam berkomentar
dan saya menolak debat kusir
terima kasih

 
Back To Top